[:ID]DILANDA KEKERINGAN, RUMAH ZAKAT SALURKAN AIR BERSIH UNTUK WARGA BANYUMAS[:en]DROUGHT IN BANYUMAS, RUMAH ZAKAT DISTRIBUTES CLEAN WATER TO THE RESIDENTS[:]

oleh | Agu 22, 2017 | News

[:ID]BANYUMAS. Rumah Zakat salurkan air bersih untuk korban kekeringan yang melanda wilayah Banyumas, Rabu (16\08). Salah satunya di Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja yang warganya susah untuk mendapatkan pasokan air bersih. Rumah Zakat kemudian melakukan tindakan cepat setelah mendengar kabar adanya desa yang terdampak kekeringan.

Sembodo Nugroho, Fasiliator Desa Berdaya Rumah Zakat terdekat di daerah terdampak kekeringan langsung mengadakan penanganan dengan menyalurkan air bersih. Setidaknya dua dari tiga dusun di desa tersebut sulit mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Terlebih lagi PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang menjadi sumber air bersih tidak berfungsi dan keruh.

“Air dari PAMSIMAS sudah tiga hari mati, dan kalau keluar warna airnya keruh kehitaman,” Ujar Pak Basis, Kepala Dusun Cunil. Adalah dusun yang paling berdampak dari kekurangan air tersebut.

“Air Bersih sangat kami butuhkan, apalagi buat kebutuhan dapur. Akhir-akhir ini air dari PAMSIMAS tidak mengalir”, ungkap Pak Dodo, Kepala Desa Pegalongan.

Saat mobil tanki air bersih Rumah Zakat datang, warga berdatangan dan mengantri untuk mendapatkan air secara bergiliran. “Harapannya, air bersih seperti ini sering dilakukan, mengingat kebutuhan akan air bersih terus bertambah seiring dengan lamanya musim kemarau,” ungkap Narsito, warga desa terdampak kekeringan.

Newsroom/Kuna
Banyumas[:en]BANYUMAS. Rumah Zakat distributes clean water for the victims of the drought that hit Banyumas region on Wednesday (16\08). One of them is in Pegalongan Village, Kecamatan Patikraja that citizens are hard to get clean water supply. Rumah Zakat then takes action quickly after hearing the village that affected by drought.

Sembodo Nugroho, Empowered Village Facilitator of Rumah Zakat nearby in drought-affected areas directly handling by distributing clean water. At least two of the three hamlets in the village find it difficult to get clean water for their daily needs. Moreover, PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) Water Supply which become the source of clean water is not functioning and murky.

“Water from PAMSIMAS has been stuck for three days, and if it comes out the color of the water is dark turbidity,” said Mr. Basis, Head of Cunil hamlet.

“Clean water is very needed, especially for the needs of the kitchen. Lately, the water from PAMSIMAS does not flow”, said Mr. Dodo, Head of Pegalongan Village.

When the Rumah Zakat’s clean water tank came, the residents came and queued to get the water in turns. “Hopefully, clean water like this is often be distributed, considering the need for clean water continues to grow along with the length of the dry season,” said Narsito, villagers who affected by drought.

Newsroom / Kuna
Banyumas[:]