Jangan terlalu yakin pola makan rendah karbohidrat terutama untuk menurunkan bobot baik untuk tubuh. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan mengenai dampak jangka panjang makanan rendah karbohidrat, demikian penjelasan yang didengar para profesional kesehatan di Heart Foundation Conference di Adelaide.
Meskipun makanan rendah karbohidrat menghasilkan berkurangnya berat tubuh dalam jangka pendek, dampak lain kesehatan masih belum sepenuhnya dipahami, kata Jon Buckley, Profesor Ilmu Kesehatan di University of South Australia.
“Sebelum bisa membuat saran berkaitan dengan apakah seseorang mesti, atau tidak, mengkonsumsi makanan tertentu, kita perlu memahami dampak dari pilihan itu,” kata Buckley.
“Makanan rendah karbohidrat mungkin menghasilkan penurunan berat tubuh dalam jangka pendek, tapi masih ada peningkatan kolesterol LDL (kolesterol jahat), yang menambah besar keprihatinan mengenai peningkatan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah,” katanya.
Kolesterol LDL dari makanan rendah karbohidrat tidak naik pada jangka panjang, kata Buckley. Namun, mungkin ada potensi dampak jangka panjang mengenai suasana hati dan depresi yang harus dipertimbangkan lebih jauh oleh para ilmuwan, Bucley menambahkan sebagaimana diberitakan Xinhua. Makanan rendah karbohidrat juga mungkin kehilangan dampak gizi yang melindungi jantung dan anti-oksidan dari makanan yang berdasar tanaman seperti buah, sayuran dan sereal, kata Dr Lyn Roberts, CEO Heart Foundation.
“Makanan yang sangat rendah karbohidrat tidak memberi gizi yang memadai, terutama anti-oksidan, vitamin B-complex dari makanan, kalsium dan serta makanan,” kata Roberts. Untuk mengurangi berat badan tanpa membahayakan kesehatan anda, para ahli menyarankan orang memakan beragam makanan dan tetap aktif secara fisik setiap hari.
Sumber : www.republika.co.id
Foto : www.republika.co.id