[:ID]DESA RAMAH LANSIA RUMAH ZAKAT  DIAPRESIASI CHULANGKORN UNIVERSITY BANGKOK[:en]RAMAH LANSIA VILLAGE BE APPRECIATED BY CHULANGKORN UNIVERSITY BANGKOK[:]

oleh | Apr 12, 2017 | News

[:ID]1204 DESA RAMAH LANSIA RUMAH ZAKAT DIAPRESIASI CHULANGKORN UNIVERSITY BANGKOKYOGYAKARTA. (11/4) Sebagai salah satu NGO (Non Governmental Organization) atau lembaga non pemerintah Rumah Zakat melalui Cita Sehat foundation sebagai lembaga pelaksana untuk program kesehatan, memiliki beberapa program yang bersifat berkelanjutan atau sustainable.  Salah satunya yaitu membentuk Desa Ramah Lansia yang dilakukan bersama Rumah Zakat di wilayah Yogyakarta tepatnya di Dusun Karet, Pleret, Yogyakarta.

Pada dusun yang juga merupakan wiayah binaan Rumah Zakat bersama Cita Sehat itu, digulirkan berbagai program yang rutin diadakan seperti Posyandu Lansia, Care Giver Training, dan masih banyak kegiatan yang digulirkan guna meningkatkan derajat kesehatan lansia.

Kepedulian Rumah Zakat terhadap lansia rupanya menarik perhatian pihak Association Profesor dari Chulangkorn University, Bangkok, Thailand. Hal tersebut dibuktikan dari kunjungan Prof Prathurng Hongsranagon bersama 6 orang delegasi lainnya ke Desa Ramah Lansia pada Selasa (11/4). Kunjungan tersebut beragendakan sharing knowledge mengenai program ramah lansia dikomunitas binaan Cita Sehat dan Rumah Zakat.

“Salah satu yang membuat delegasi dari Thailand tertarik yaitu melihat kepedulian yang besar dari sektor swasta seperti NGO yang memang seharusnya punya peranan sinergi dengan pemerintah. Mereka tertarik karena memang di Thailand itu urusan kesehatan lansia sudah diatur baik oleh pemerintah,” ungkap Dwi Endah.

Kegiatan diawali dengan sambutan managemen Cita Sehat Jogja lalu dilanjutkan dengan presentasi program Desa Ramah Lansia oleh Dwi Endah, MPH, Senior Manager Cita Sehat. Usai pemaparan Desa Ramah Lansia, acara dilanjutkan dengan mendengarkan testimoni langsung dari lansia yang dibina di Dusun Karet Pleret, yaitu dari Subaryanti (68)  yang merupakan Ketua Kader Lansia serta dari salah satu Care Giver yaitu Sumardi (65) yang telah merawat istrinya yang hanya bisa berbaring di tempat tidur selama 10 tahun.

“Kami merasa kagum terhadap kekuatan empowerment yang digunakan dalam pendekatan masyarakat sehingga membuat program Ramah Lansia ini lebih sustainable dan yang luar biasanya hal tersebut dijalankan oleh anak-anak muda dari Cita Sehat dan Rumah Zakat,” mengutip pernyataan Prof Prathurng Hongsranagon.

Newsroom/Nurul Rahayu

Yogyakarta[:en]1204 DESA RAMAH LANSIA RUMAH ZAKAT DIAPRESIASI CHULANGKORN UNIVERSITY BANGKOKYOGYAKARTA. (11/4) As one of NGOs (Non Governmental Organization), Rumah Zakat through Cita Sehat foundation as the implementing agency for the health program, have several programs that are sustainable. One of them was built the Ramah Lansia Village in Dusun Karet, Pleret, Yogyakarta.

In the village which is also empowered area of Rumah Zakat, conducted a variety of programs that are held regularly, such as Lansia Posyandu, Care Giver Training, and many activities are initiated in order to improve the health of the elderly or Lansia.

The concerns of Rumah Zakat to the elderly makes the Professor Association of Chulangkorn University, Bangkok, Thailand. Prof. Prathurng Hongsranagon with the six other delegations visited the Ramah Lansia Village on Tuesday (11/4). This visits be filled by sharing knowledge on Ramah Lansia programs.

“One the reasons that made the delegation from Thailand interested in observing the concern of the private sector such as NGOs who are supposed to have a synergy with the government’s role. They are interested because in Thailand the health of elderly has already regulated by government, “said Dwi Endah.

The event begins with welcoming speech from  management of Cita Sehat Jogja, then continued with the presentation about Ramah Lansia Village program by Dwi Endah, MPH, Senior Manager of Cita Sehat. After that the event continued with the explanation about Ramah Lansia Village by the empowered Lansia.

“We were amazed for the power of empowerment people,  so as to make the Ramah Lansia program more sustainable it was run by teenager from Cita Sehat  and Rumah Zakat,” Said Prof Prathurng Hongsranagon.

Newsroom/Nurul Rahayu

Yogyakarta[:]