[:ID]SAPURAN. Kamis (6/12). Fasilitator Desa Berdaya Sapuran, Ita Dwi bersama ibu-ibu PKK RT02/RW12 Kampung Lempongsari Sapuran untuk pertama kalinya mengadakan Posyandu Lansia di tingkat RT. Kegiatan ini hanya diikuti oleh ibu-ibu PKK RT02 saja.
Awalnya kelurahan Sapuran hanya memiliki 3 Posyandu Lansia, yaitu di kampung Kauman, kampung Sudagaran, dan kampung Sidodadi. Tapi menurut bidan desa, Bu Yayuk, selaku bidan yang mendampingi kegiatan ini merasa bahwa kegiatan Posyandu Lansia di ketiga Posyandu tersebut tidak berjalan dengan baik.
“Terkadang hanya beberapa saja yang datang, mengingat wilayah kelurahan sapuran yang memang begitu luas, yaitu terdiri dari 13 RW.” Jelas Bu Yayuk.
Oleh sebab itu di pertemuan kader PKK kelurahan pada tanggal 2 Desember kemarin, Bu Yayuk memberi solusi untuk melakukan Posyandu Lansia di masing-masing RT. Hal ini untuk mengoptimalkan jumlah peserta yang hadir dan bisa dilaksanakan pada waktu kegiatan rutin PKK per RT di setiap bulannya.
Beruntung kampung Lempongsari ada kader Posyandu yang memiliki alat tensi darah, jadi dapat dipinjam untuk melakukan pengecekan. Tentu kegiatan ini baru mencakup ibu-ibu yang ikut PKK saja, sedangkan bapak-bapak belum tercakup.
Harapan para petugas dengan diadakannya Posyandu Lansia di setiap RT adalah lebih banyak warga yang bisa terpantau kesehatannya oleh para petugas. Meskipun saat ini baru dapat dilakukan pengecekan berat badan, tensi darah hingga lingkar pinggang, dikarenakan keterbatasan alat yang memang belum lengkap, namun tidak mengurangi antusiasme warga RT02 RW 02 untuk senantiasa melakukan pemeriksaan tiap bulannya.
Newsroom
Asih Sholihah/Abdullah Tsabit[:en]SAPURAN. Thursday (6/12). Rumah Zakat Facilitator in Sapuran village, Ita Dwi and PKK RT02 / RW12 mothers in Lempongsari Sapuran Village for the first time held an Elderly Posyandu at the RT level. This activity was only attended by member of PKK RT02.
Initially, the Sapuran village only had 3 Elderly Posyandu, namely in Kauman village, Sudagaran village, and Sidodadi village. But according to the village midwife, Mrs. Yayuk, as the midwife who accompanied this activity felt that the Elderly Posyandu activities in the three Posyandu were not going well.
“Sometimes there are only a few who come, considering the area of the subdistrict that is indeed very wide, which consists of 13 RWs,” explained Mrs. Yayuk.
Therefore, at the village PKK cadre meeting on 2 December, Ms. Yayuk gave a solution to do the Elderly Posyandu in each RT. This is to optimize the number of participants present and can be held at the time of monthly PKK activities.
Luckily, Lempongsari village has Posyandu cadres who have blood pressure devices, so they can be borrowed to check. Of course this activity only covers mothers who participate in the PKK, while the fathers have not been included.
The cadres hope that with this Elderly Posyandu in each RT was that more residents could be monitored by cadres. Even though we can only check the weight, blood pressure to waist circumference, because of the limitations of the equipment that is not yet complete, it does not reduce the enthusiasm of the residents of RT02 RW 02 to always carry out checks every month.
Newsroom
Asih Sholihah / Abdullah Thabit[:]