[:ID]KENDAL. Selasa (05/09), Program Rumah Zakat di Desa Berdaya Patebon, Kendal adalah pemberdayaan dalam bidang peternakan salah satunya dengan pembinaan kelompok ternak Adil Sejahtera, program penggemukan kambing yang biasa disebut lemu wedhus adalah program utamanya.
“Saya berharap wilayah ini bisa menjadi sentra penggemukan kambing,” ungkap Arif, salah satu anggota kelompok ternak Adil Sejahtera di Desa Berdaya Patebon, Kendal. Banyaknya kebutuhan
akan daging kambing menjadi salah satu alasan digulirkannya program ini. Saat ini ada 20 peternak yang menjadi binaan Rumah Zakat.
Lima diantaranya sudah mendapatkan bantuan langsung berupa bibit kambing untuk penggemukan. Masing-masing peternak mendapatkan enam ekor kambing jantan. Menurut Arif kambing milik kelompoknya itu sudah bisa panen di bulan keempat setelah pemeliharaan atau
saat mencapai usia satu tahun.
“Di sini kami menjual kambing usia satu tahun, karena kambing
muda ini banyak dicari di pasaran. Bahkan sekarang permintaannya semakin naik,” ungkap bapak tiga anak tersebut.
Saat ini kambing muda menjadi incaran banyak warung makan di sekitar wilayah desa binaan karena dagingnya yang empuk, kandungan kolesterolnya rendah, serta tidak bau saat diolah. Tingginya permintaan pasar tersebut, terlebih ketika menjelang hari raya Idul Adha , menjadikan kelompok ternak Adil Sejahtera semakin meningkatkan pemeliharaan hewan ternaknya agar lebih sehat dan gemuk. Setiap ternak diberikan asupan vitamin serta pakan dengan kandungan nutrisi yang seimbang untuk penggemukan.
Siti Munawaroh sebagai Fasilitator Desa Berdaya mengaku tidak memiliki kendala yang berarti. Menurut dia satu-satunya tantangan dalam pembinaan ini adalah hampir semua anggota kelompok merupakan pekerja. Mereka memelihara ternak di sela-sela waktu senggangnya selepas pergi bekerja.
“Mayoritas warga desa sini bekerja sebagai buruh, jadi mau tidak mau kita harus menyesuaikan dengan jam kerja mereka. Biasanya untuk pemberian pakan harian para peternak dibantu oleh istrinya. Ketika pembinaan mengenai pemeliharaan ternak, mereka berdua harus datang agar keduanya tahu bagaimana memelihara ternak dengan baik,” tutur Muna, nama panggilan Siti Munawaroh.
Berbagai ilmu diberikan pada saat pembinaan yang dilakukan setiap pekan ini. Tidak hanya seputar peternakan, Muna pun kerap memberikan materi mengenai keagamaan. Menurut dia segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh para peternak haruslah selalu didasarkan pada nilai-nilai agama dari mulai memelihara hingga menjual kambingnya.
“Kejujuran itu kan salah satu nilai yang diajarkan dalam agama. Jika saat memelihara kambing kemudian menjualnya para peternak tidak jujur maka tidak akan ada keberkahan dalam usaha yang dibangun ini,” katanya.
Newsroom / Lailatul Istikhomah
Kendal[:en]KENDAL. Tuesday (09/05), Rumah Zakat Program in Patebon Empowered Village, Kendal is empowerment in the field of livestock, one of them by assisting Adil Sejahtera livestock group, goat fattening program is the main program.
“I hope this area can be a goat fattening center,” said Arif, one of the members of the Adil Sejahtera livestock group in Patebon Village, Kendal. The number of needs Goat meat is one of the reasons for this program to be rolled out. Currently there are 20 farmers who empowered by Rumah Zakat.
Five of them have received direct assistance in the form of goat seeds for fattening. Each rancher gets six goats. According to Arif the goat belonging to his group was already able to harvest in the fourth month after maintenance or when reaching the age of one year.
“Here we sell one year old goat, because young goat is much sought after in the market. Even now the demand is increasing” said the father of three children.
Currently young goats are the target of many food stalls around the village because the meat is tender, low cholesterol content, and not smell when processed. The high demand of these markets, especially when ahead of Idul Adha, makes the Adil Sejahtera livestock group increasingly raising the livestock to be healthier and fatter. Each livestock is given intake of vitamins as well as feed with a balanced nutritional content for fattening.
Siti Munawaroh as a Empowered Village Facilitator claimed to have no significant constraints. According to him the only challenge in this coaching is that almost all group members are workers. They keep cattle on the sidelines of their leisure time after going to work.
“The majority of villagers here work as laborers, so inevitably we have to adjust to their working hours. Usually for the daily feeding assisted by his wife, when coaching on livestock raising, they both have to come so they know how to care for cattle properly, “said Muna, Siti Munawaroh familiarly called.
Various knowledge are given at the time of coaching conducted every week. Not only about farming, Muna also often provides material about religious, according to her all forms of activities undertaken by the breeders should always be based on religious values from starting to maintain to sell the goat.
“Honesty is one of the values taught in religion. If when raising goats and then selling them dishonest farmers then there will have no blessing in this effort” she said.
Newsroom/Lailatul Istikhomah
Kendal[:]