[:ID]PROBOLINGGO, Jum’at (06/09). Rumah Zakat dengan Program Ekonomi Agronya ingin selangkah lebih maju dan lebih ramah lingkungan di banding dengan petani lainnya yang ada di Desa Berdaya Brumbungan lor, Kab. Probolinggo (penghasil bawang merah terbesar seyelah brebes dan nganjuk) yang pada umumnya sangat ketergantungan dengan pupuk dan pestisida kimia sintetis buatan pabrik.
Kelompok tani binaan Rumah Zakat ini telah menerapkan pemberantasan hama dengan cara organik (kecuali pupuk) dengan memanfaatkan tumbuhan di sekitar seperti daun widuri, mimba, daun pepaya, bawang putih, biji mahoni dll. Semua bahan di blender dan di fermentasi dengan EM4 atau metanol kemudian di spray. Sedangkan ekstrak daun kelor dan ektrak ikan kembung (setelah proses fermentasi) digunakan sebagai ZPT/booster serta imun terhadap serangan jamur patogen pada tanaman bawang merah.
Selain pestisida dan booster, di lahan juga telah di pasang repelant (pengusir) dengan bahan minyak sereh wangi untuk mengusir kaper/ngengat (biang penyebaran hama telur dan ulat) serta telah di pasang perangkap kaper/ngengat dari botol bekas yang di olesi lem tikus. Cung Pribadi selaku Fasilitator Desa Berdaya, rutin setiap pagi ikut melakukan pemantauan terhadap perkembangan tanaman bawang merah milik petani yang tergabung dalam kelompok tani ini.
Di ketahui bahwa Desa Berdaya Brumbungan lor merupakan salah satu desa terbesar pensuply bawang merah di sentra pasar bawang merah yang ada di Kab. Probolinggo dengan varietas unggulan, Biru Lancor. Sehingga mayoritas penduduknya adalah buruh dan petani bawang merah.
Oleh karena itu, desa ini layak di jadikan percontohan untuk pengembangan budidaya bawang merah dengan pola organik. InsyaAllah setelah beberapa musim ke depan akan di bentuk koperasi syari’ah dengan harapan petani tidak terjebak lagi dengan pinjaman riba.
Newsroom
Fuad Saifullah / Hanaa Afifah[:]