[:ID]DESA BERDAYA BLIGO, JADIKAN SAMPAH LEBIH MANFAAT[:en]BLIGO EMPOWERED VILLAGE, MAKE THE WASTE BE MORE BENEFITS[:]

oleh | Sep 20, 2017 | News

[:ID]MAGELANG. Rumah Zkat gulirkan program Bank Sampah di Desa Bligo. Menurut Fasilitator Desa Berdaya Bligo, Wimbo Abendhono, program tersebut dilatarbelakangi oleh kebiasaan warga yang sering membuang sampah ke sungai. Kebiasaan tersebut menyebabkan sungai Mataram yang berlokasi dekat dengan pemukiman warga hampir meluap.

“Melihat kondisi sungai Mataram yang hampir meluap itu, kami merasa ini merupakan permasalahan serius yang harus segera mendapatkan penanganan. Maka, sejak Mei 2016, kami mulai membentuk Bank Sampah Beriman dan mulai melakukan sosialisasi kepada warga mengenai program Bank Sampah ini,” papar Wimbo, Rabu (20/9).

Meski sulit, kini masyarakat sudah mulai merasakan manfaat dari adanya Bank Sampah tersebut. Nasabah Bank Sampah tidak hanya terdiri dari perseorangan, melainkan beberapa instansi seperti PAUD, hasil sampah di Kantor Desa, Kelompok PKK dan kantor percetakan di wilayah Desa Bligo. Program Bank Sampah ini pernah memanen hingga 1 kwintal kertas yang berasal dari instansi tersebut.

“Alhamdulillah adanya Bank Sampah ini, selain sebagai bentuk pembinaan bagi anak-anak, manfaatnya pun bisa terasa oleh semua kalangan. Lingkungan di sini lebih bersih, masyarakat juga semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitarnya,” ujar Ambar, Kepala Dusun Benteng.

Adanya Bank Sampah Beriman di Bligo juga mendukung wacana pembentukan desa wisata di sana. Ini merupakan pemikiran jangka panjang dari para pengurus Bank Sampah untuk membangun desa wisata.

“Ketika kita membangun sebuah Desa Wisata, maka mau tidak mau permasalahan sampah juga akan segera kita temui. Tapi dengan adanya Bank Sampah ini, maka kita sudah tidak bingung lagi menghadapi permasalahan sampah di desa wisata nanti,” ujar Wimbo.

Newsroom/Dian
Magelang[:en]MAGELANG. Rumah Zakat rolled out the Waste Bank program in Bligo Village. According to Blitar Village Facilitator, Wimbo Abendhono, the program is motivated by the habit of residents who often throw waste into the river. The habit caused the Mataram river which is located near the residential area almost overflowing.

“Seeing the condition of the overflowing river Mataram, we feel this is a serious problem that must be immediately handled. So, since May 2016, we started with form a WasteBank and began to socialize to the residents about this Waste Bank program, “said Wimbo, Wednesday (20/9).

Although difficult, now people have started to feel the benefits of the Bank Waste. Customers of Waste Banks are not only composed of individuals but some institutions such as PAUD, waste products in Village Offices, PKK Groups, and printing offices in the Bligo Village area. This Waste Bank program once harvested up to 1 quintal of paper originating from the agency.

“Alhamdulillah this Waste Bank, in addition as a form of coaching for children, the benefits can be felt by all walks of life. The environment here is cleaner, people are also increasingly aware of the importance of maintaining the cleanliness and health of the surrounding environment, “said Ambar, Head of Dusun Benteng.

The existence of the Waste Bank in Bligo also supports the discourse of the establishment of a tourist village there. This is a long-term thinking of the Waste Bank management to build a tourist village.

“When we build a Tourism Village, then inevitably the waste problem will also soon we meet. But with this Waste Bank, then we are not confused again facing the problem of waste in the tourist village later, “said Wimbo.

Newsroom / Dian
Magelang

 [:]