DARI SATU MENJADI DUA BANK SAMPAH DI ICD MANGGAR

oleh | Apr 1, 2015 | News

RZ LDKO CilegonBALIKPAPAN. Pemerintah Balikpapan telah menggalakkan penerapan bank sampah sejak 4 tahun yang lalu. Hampir seluruh daerah di Balikpapan telah memiliki bank sampah. Kesadaran warga akan urgensi bank sampah pun telah baik, sehingga bank sampah di Balikpapan cukup aktif, terutama di Balikpapan Selatan dan Balikpapan Timur. Meski demikian, masih saja ada daerah-daerah yang terlewat oleh pemerintah, sehingga warga daerah tersebut belum memiliki kesadaran akan urgensi bank sampah. Di daerah-daerah inilah para ICD Fasilitator RZ memberikan pemahaman dan menerapkan bank sampah kepada para warganya.

Setelah dilakukan survei, RZ bersinergi dengan Mandiri Daya Insani (MDI) memutuskan untuk memberikan sosialisasi mengenai pilah sampah dan bank sampah kepada warga RT 44, Manggar. (16/03). Sosialisasi dibarengi dengan pemberian fasilitas bank sampah untuk warga di daerah tersebut. Antusiasme yang besar membuat warga aktif melakukan penyetoran sampah ke bank sampah.

Pada awalnya bank sampah hanya ada di RT 44, Manggar. Warga RT 42 pun ikut menjadi anggota bank sampah di RT 44. Seiring berjalannya waktu, warga RT 42 meminta untuk dibuatkan bank sampah pembantu. Sebab jarak antara RT 42 dan bank sampah 44 cukup jauh. Ditambah dengan tidak adanya kendaraan umum untuk mengangkut sampah dari RT 42 ke RT 44. Bernama Insan Mandiri, bank sampah ini terletak di Jl. Mulawarman Gg Selili RT 44 dan RT 42, Manggar, Balikpapan Timur.

Saat melakukan survei, fasilitator Integrated Community Development (ICD) menemukan banyak sampah plastik berserakan di halaman rumah warga. Namun, setelah ada bank sampah di RT 42, sampah di halaman rumah warga RT 42 sudah jauh lebih sedikit. Warga rajin untuk memilah dan memungut sampah yang berserakan.

Rumah warga RT 42 dekat dengan laut. Saat pasang, air laut bisa sampai halaman belakang rumah. Sampah yang terbawa air laut menumpuk di halaman rumah. Dengan cekatan mereka memungut sampah tersebut sehingga tidak ada lagi sampah yang menumpuk dan berceceran. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan lalu dibawa ke bank sampah untuk ditimbang. Uang hasil penimbangan dimasukkan ke dalam tabungan masing-masing warga.

Warga berharap, jika ada keperluan mendadak, warga dapat menggunakan uang tabungannya. Jadi, mereka tidak lagi kebingungan mencari uang untuk keperluan tersebut karena mereka telah memiliki tabungan dari hasil memilah dan mengumpulkan sampah.***

Newsroom/Mandiri Daya Insani
BalikpapanDARI SATU MENJADI DUA BANK SAMPAH DI ICD MANGGARDARI SATU MENJADI DUA BANK SAMPAH DI ICD MANGGAR