Islam secara tegas melarang khamr atau minuman beralkohol. Namun, di balik larangan ini, terdapat alasan yang kuat yang didukung oleh ilmu pengetahuan. Tidak hanya diharamkan karena aspek keagamaan, khamr juga dilarang karena dampak negatifnya yang sangat merugikan.
Maka dari itu, setiap Muslim dianjurkan untuk menjauhi khamr agar terhindar dari risiko kesehatan, baik fisik maupun mental. Lantas, apa saja dampak khamr terhadap kesehatan? Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, yuk simak artikel berikut!
Mengapa Khamr Dilarang dalam Islam?
Islam melarang khamr karena banyaknya dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Dalam Al-Quran surah Al-Maidah: 90, Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنَّمَا الۡخَمۡرُ وَالۡمَيۡسِرُ وَالۡاَنۡصَابُ وَالۡاَزۡلَامُ رِجۡسٌ مِّنۡ عَمَلِ الشَّيۡطٰنِ فَاجۡتَنِبُوۡهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung”
Selain dari sisi agama, Islam juga memperhatikan kesehatan umatnya. Larangan ini bertujuan untuk melindungi kita dari bahaya nyata yang ditimbulkan oleh khamr terhadap tubuh dan pikiran, yang dimana hal ini juga sudah terbukti oleh ilmu kedokteran.
Dampak Khamr Terhadap Kesehatan Fisik
Mengonsumsi alkohol, terutama dalam jangka panjang, dapat merusak organ tubuh, termasuk hati dan ginjal. Alkohol secara langsung mempengaruhi kinerja hati, mengakibatkan penyakit seperti sirosis hati.
Selain itu, khamr juga bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, dan hati.
Ini menjadi alasan mengapa Islam melarang khamr. Tubuh adalah amanah, dan menjaga kesehatan adalah salah satu bentuk rasa syukur yang wajibkan bagi setiap Muslim. Makanya, dengan menjauhi khamr, berarti kita melindungi tubuh dari kerusakan dan penyakit.
Dampak Khamr Terhadap Kesehatan Mental
Selain tidak baik untuk kesehatan fisik, khamr juga dapat berdampak serius terhadap kesehatan mental. Konsumsi alkohol dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan mental lainnya, seperti kecemasan, depresi, dan bahkan halusinasi.
Efek-efek seperti ini disebabkan oleh pengaruh alkohol pada otak, yang merusak kemampuan berpikir jernih dan mengambil keputusan yang baik. Rasulullah SAW bersabda,“Khamr adalah induk dari segala keburukan.”(HR Ath-Thabrani).
Kita dianjurkan untuk selalu menjaga akal dan pikiran yang jernih, karena akal adalah hal terpenting dalam beribadah dan menjalani kehidupan. Maka dari itu, menjaga kejernihan pikiran adalah hal yang sangat diutamakan dalam Islam.
Dampak Khamr Terhadap Hubungan Sosial
Dampak negatif khamr tidak hanya dirasakan oleh orang yang mengonsumsinya tetapi juga berdampak pada lingkungan sosial. Alkohol sering kali menjadi penyebab perselisihan dan konflik dalam keluarga dan lingkungan.
Bahkan dalam banyak kasus, khamr menyebabkan hilangnya kendali diri, sehingga seseorang bisa melakukan tindakan yang merugikan dirinya dan orang lain.
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama. Dengan tidak mengonsumsi khamr, artinya kita menjaga hubungan sosial yang harmonis, sebagaimana yang dianjurkan dalam Islam.
Kesimpulan
Itulah dampak khamr terhadap kesehatan. Jadi, larangan ini tidak hanya sekadar aturan agama, tetapi juga bertujuan untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.
Dengan memahami dampak buruk dari khamr, kita semakin mengerti mengapa Islam begitu keras dalam melarangnya. Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.