DALIL-DALIL TENTANG NAFKAH YANG BISA MENYEMANGATI SUAMI

oleh | Jun 3, 2024 | Inspirasi

Ketika seorang lelaki menikahi seorang perempuan dan telah
resmi menjadi seorang suami, maka ia telah memiliki kewajiban untuk menafkahi
istri dan anaknya. Meskipun memberi nafkah adalah kewajiban seorang suami,
nafkah merupakan sedekah yang besar nilainya di mata Allah Swt.

Berikut beberapa dalil tentang nafkah yang mudah-mudahan
bisa menyemangati para suami yang berjuang untuk membahagiakan keluarganya:

Dalil Al-Qur’an

1. Kewajiban Memberi Makan dan Pakaian dengan
Cara yang Baik

Allah Swt. berfirman, “Dan
kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara makruf.”
(Q.S. Al-Baqarah: 233).

2. Memberi Nafkah Sesuai Kemampuan

“Hendaklah orang yang
mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya
hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak
memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan
kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (Q.S. At-Talaq:
7).

3. Kewajiban Ayah Menanggung Nafkah

“… Dan
kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut …”
(Q.S. Al-Baqarah: 233).

Baca Juga: Doa dan Zikir Agar Dipermudah Mencari Nafkah

Dalil Hadis
Rasulullah saw.

1. Pahala Nafkah untuk Keluarga Lebih Besar

“Dinar (harta) yang
kamu belanjakan di jalan Allah dan dinar {harta} yang kamu berikan kepada
seorang budak wanita, dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin, serta
dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu. Maka, yang paling besar ganjaran
pahalanya adalah yang kamu nafkahkan kepada keluargamu.” (H.R. Muslim).

2. Sebaik-Baik Orang Adalah yang Baik pada
Keluarganya

“Sebaik-baik kalian
adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di
antara kalian dalam bermuamalah dengan keluargaku” (H.R. Tirmidzi).

3. Allah Swt. Menyukai Tulang Punggung
Keluarga

“Allah menyukai orang
fakir yang apik dan yang menjadi tulang punggung keluarga.” (H.R. Ibnu Majah).

Baca Juga: Nafkah untuk Orangtua atau Anak yang Kesusahan

4. Mencari Nafkah Seperti Jihad

“Seorang sahabat
pernah berpapasan dengan Nabi sallallahu alaihi wasallam, lalu para sahabat
juga turut menyaksikan sahabat tadi yang warna kulitnya legam dan sangat rajin,
mereka pun berkata, ‘Wahai Rasululullah, seandainya (pria semacam ini) ikut
berjihad. Lalu Rasulullah saw. menimpali, ‘Jika dia keluar rumah untuk
menafkahi anaknya yang kecil dia (jihad) di jalan Allah, jika dia keluar untuk
menafkah dua orang tuanya yang sudah renta, dia di jalan Allah.’” (H.R.
Ath-Thabrani dari Ka’ab bin Ujroh).

5. Mencari Nafkah Bisa Menebus Dosa

Dari Rasulullah saw., ia bersabda, “Dari sekian dosa terdapat jenis dosa yang tidak dapat ditebus kecuali
dengan kebimbangan untuk mencari penghidupan (keluarga).” (H.R. At-Thabarani,
Abu Nu’aim, dan Al-Khatib).

6. Memberi Nafkah Karena Mencari Rida Allah
Akan Menghasilkan Pahala

“Sesungguhnya jika
kamu meninggalkan ahli warismu kaya, itu lebih baik daripada kamu meninggalkan
mereka dalam keadaan miskin sehingga mereka terpaksa meminta-minta kepada
sesama manusia. Sesungguhnya apa yang kamu nafkahkan dengan maksud untuk
mencari rida Alah pasti kamu diberi pahala, termasuk apa yang dimakan oleh
istrimu.” (Muttafaqun ‘Alaih).

Itulah beberapa dali Al-Qur’an dan hadis Rasulullah seputar
menafkahi keluarga. Semoga dalil-dalil tersebut bisa memberikan semangat
tersendiri bagi para pejuang keluarga.

Sahabat, agar harta yang kita miliki menjadi berkah dan suci,
jangan lupa untuk menunaikan zakat harta apabila telah mencapai ketentuannya.
Sahabat bisa menghitung zakatnya melalui Kalkulator Zakat dari Rumah Zakat dan
menunaikan zakatnya dengan mengikuti tautan berikut ini.

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0