CRYING

oleh | Feb 18, 2011 | Inspirasi

oleh: Ale

Kau tahu, kawan?
Menengadahkan kepala untuk menahan airmata yang jatuh adalah usaha yang sia-sia
Percaya padaku, kawan!
Mencoba tersenyum saat menangis juga tak jauh berbeda gagalnya (Ale-2010)

Bait di atas dikutip dari salah satu puisi yang berjudul “Biarkan Aku Menangis” yang dibuat sekitar bulan Juli 2010. Menangis merupakan hal yang pernah dilakukan tiap orang, minimal saat kita masih bayi kecuali orang-orang dalam kondisi khusus. Bayi menggunakan tangisan sebagai alat komunikasi kepada ibu dan orang-orang di sekitarnya. Setelah menangis, biasanya kita akan merasa lebih lega, walaupun resiko mata bengkak dan menjadi lelah karenanya. Di sinilah efek rileksasi, karena biasanya setelah menangis, kita akan beristirahat. Karena menangis juga membutuhkan tenaga, banyak kalori yang terkuras saat kita menangis.

Ada beberapa jenis airmata yang keluar dari mata kita:

1. Air mata lubrikasi, air mata yang keluar secara otomatis untuk membasahi mata dan mencegahnya dari kekeringan. Biasanya hanya dengan mengerjap-ngerjapkan mata air mata lubrikasi ini sudah bisa dihasilkan.

2. Air mata iritasi, air mata yang keluar saat kelilipan karena debu, terkena irisan bawang merah atau terkena benda asing. Biasanya hanya satu mata yang mengeluarkan air mata dan memerah. Jadi bila kita menangis lalu ditanya kenapa dan jawabannya “kelilipan” kebohongan kita akan terlihat.

3. Air mata emosi, air mata yang keluar saat seseorang sedang dalam kondisi tertekan, sedih dan kondisi mengharukan lainnya. Dari ketiga jenis ini, hanya air mata yang ketiga saja yang memiliki kandungan zat mangan dan hormon prolaktin sangat tinggi. Akan berbahaya bila air mata jenis yang ketiga tidak dikeluarkan pada waktunya.

William Frey, seorang ahli biokimia Amerika Serikat menyatakan bahwa air yang keluar dari mata kita ketika menangis sesungguhnya adalah kotoran (racun) sebagaimana keringat keluar dari permukaan kulit. Ia mengandung 3 senyawa kimia yang berhubungan dengan rasa sakit (leusin-enkhepalin), indikator stress (adeokortikotropik), dan produksi air mata (prolaktin). Frey menemukan adanya perbedaan antara air mata iritasi dengan air mata emosional. Air mata emosional mengandung protein 24% lebih tinggi dibanding iritasi. Karena adanya pengeluaran racun-racun inilah, selepas menangis kita menjadi lebih “bersih”.

Alasan lain kenapa orang merasa lebih baik menangis saat emosional adalah karena air mata yang keluar mengandung lebih banyak protein termasuk hormon penyebab stres. Dengan aktivitas menangis ini, air mata yang keluar akan menstimulasikan produksi hormon endorphin, sehingga muncullah rasa lebih baik pada diri kita. Menyadari fungsi airmata, takheran para psikolog merekomendasikan ‘menangis’ sebagai langkah awal untuk memulai penyembuhan stres Anda. Rasulullah SAW juga telah mencontohkan kepada kita bagaimana ciri menangis yang dibenarkan dalam Islam. Ada 2 ciri tangis Rasulullah, yakni: (1) tidak berlebihan, (2) motivasinya positif. Ibnu Qayim Al-jauziyah menyatakan bahwa tangis Rasulullah SAW sejenis dengan senyum beliau. Menangisnya tidak disertai sedu-sedan, suara menggerung, apalagi berguling-guling di tanah, sebagaimana senyum beliau yang sederhana, tidak sampai terbahak. Tangis beliau hanya berupa air mata yang menetes dari kedua matanya dan di dada beliau terdengar seperti ada air yang mendidih seperti dikuali. Tangis Rosulullah SAW pun motivasinya positif. Kadang tangisnya berupa kasih sayang terhadap mereka yang meninggal, karena luapan kasih sayang terhadap keadaan umatnya, saat menyimak Alquran dibaca, perasaan takut kepada Allah SWT ketika sedang menghadapkan wajah, pikiran dan perasaannya kepada-Nya di penghujung malam, dan yang terakhir inilah tangis beliau yang paling banyak.

Menangis kini tidak lagi didominasi kaum wanita, laki-lakipun juga pernah menangis. Asalkan ada alasannya, saya kira sah-sah saja menangis.
Beberapa tips buat para “cryer” agar tidak terlihat sembab matanya setelah menangis :

1. Jangan menangis berlebihan, karena cairan air mata akan semakin banyak berkumpul di mata yang menyebabkan mata sembab.
2. Kompres dengan irisan mentimun atau teh hijau kantung selama kurang lebih 5-15 menit.
3. Tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi.
4. Bungkus sayuran dingin seperti kacang polong atau jagung dalam handuk tipis. Tempelkan pada mata Anda sekitar 10 menit. Kantung yang dingin ini menstimulasi sirkulasi darah di bawah mata, yang membantu mengempiskan gumpalan cairan tersebut. Kenapa sekantung sayuran? Karena bentuknya mengikuti kontur wajah.
5. Kompres mata beberapa menit, menggunakan waslap yang direndam kedalam teh chamomile. Teh chamomile berkhasiat untuk menghilangkan bengkak karena mengandung anti radang. Jadi, jika ingin menangis, menangislah!
www.aleaja.wordpress.com

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0