COKLAT PROLINE, ENAK DAN MARKETABLE

oleh | Dec 21, 2010 | News

SIDOARJO. Rumah Zakat Cabang Sidoarjo mengadakan pelatihan pengolahan cokelat Proline, Jumat (17/12). Pelatihan ini dilaksanakan di kantor Rumah Zakat, jalan Yos Sudarso No.92. Kegiatan ini diikuti oleh member Cake House yang berada di sekitar kantor. Pelatihan membuat cokelat proline ini dilaksanakan sejak pukul 09.30 WIB. Kreasi makanan ini biasa disebut oleh member Cake House sebagai permen cokelat.

Pelatihan diawali dengan penyampaian teori-teori pembuatan cokelat proline. Teori ini disampaikan oleh Rachmah Setyawati, pemilik toko kue online yang berdomisili di Rungkut, Surabaya. Semua peserta menyimak dengan serius seluruh penjelasan yang disampaikan Rachmah. Dia menerangkan jenis-jenis cokelat beserta merk-merknya dari jenis yang murah hingga paling mahal. Seluruh member Cake House mencatat materi yang disampaikan.

Setelah teori dan cara pembuatan disampaikan, Rachmah memeragakan cara pembuatannya langsung. Awalnya dicontohkan cara melelehkan cokelat yang benar. Melelehkan cokelat tidak dapat secara langsung dilakukan dalam panci. Diperlukan dua lapis media untuk melelehkannya. Apabila cokelat dilelehkan langsung di dalam panci, cokelat akan gosong. Oleh sebab itu, digunakan dua panci, satu panci untuk merebus air dan satu panci untuk melelehkan cokelat. Panas yang digunakan untuk melelehkan cokelat berasal dari air yang telah didihkan.

Setelah dilelehkan, barulah cokelat tersebut dicetak di dalam cetakan yang telah disiapkan. Bentuk cetakan dapat disesuaikan dengan selera. Pada hari itu Rachmah membawa cetakan tokoh kartun spongebob dan patrick yang sangat lucu. Selain itu ia juga membawa cetakan dalam bentuk buah-buahan dan sayur-sayuran. Pemilihan bentuk tersebut sangat disukai anak-anak. Akan sangat mengundang perhatian apabila nanti cokelat-cokelat tersebut dipasarkan di kalangan anak-anak. Namun, pada dasarnya cokelat-cokelat tersebut memang sangat lucu, sehingga tidak hanya anak-anak yang menjadi konsumen cokelat tersebut tapi juga remaja dan orang tua.

Setelah dicetak, cokelat-cokelat tersebut dimasukkan ke dalam lemari es. Tahap ini dilakukan agar cokelat menjadi beku kembali dan renyah ketika digigit. Setelah dibekukan, seluruh cokelat dikeluarkan dari cetakan, dikemas dalam plastik dan diikat menggunakan pita. Hasilnya pun tidak mengecewakan, cokelat terlihat cantik dan layak masuk pasaran. Cokelat ini juga dapat dijadikan souvenir pernikahan dengan dikemas lebih cantik menggunakan mika dan dibalut pita.***
Newsroom/Aviana Siyam Sari
Sidoarjo

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0