Langkah yang kita tapakkan di dunia ini tidak lama lagi akan sirna, nafas yang kita hembuskan setiap detik pun tak lama lagi akan berhenti. Begitu juga peluh keringat yang sstia membasahi raga ini, akan berhenti menetes jika saatnya telah tiba.
Pernahkah kita memikirkannya?
Kita tidak tahu berapa lama lagi akan bernafas di dunia ini. Kita pun tidak tahu apa yang akan terjadi satu detik kemudian. Berpikir bagaimana memanfaatkan sisa usia ini adalah solusi termahal dalam menggapai cita dan harapan haqiqi. Akankah kita terus terlena dengan segala kemewahan yang menghampiri kita, sedangkan waktu terus berlari menggerogoti jatah hidup.
Saudaraku…Sudahkah kita bercermin? Tolong hadapkan wajahmu ke depan cermin itu! Anda tahu, kenapa kita harus selalu bercermin? CERMIN tak pernah berdusta.. dia akan menampakkan keadaan sesungguhnya. Dia akan mendeskripsikan diri kita dengan sejujurnya. Tidak ada kebohongan sedikit pun yang ditampakkan oleh cermin. Itulah pentingnya bercermin.
Cermin hidup itu adalah sadar diri,sadar untuk selalu membuat perhitungan dalam setiap melangkah. Sadar untuk senantiasa menimbang mashlahat dan mudlorot dari setiap amalan kita. Akankah kita terus melangkah tanpa perhitungan? Niscaya kerugian akan menjadi jalan hidupmu.
Mata yang diberikan Allah, sudahkah kita memanfaatkannya untuk melihat kebesaran dan keagungan Allah ‘Azza wajal? Telinga ini…sudahkah kita pakai untuk mendengarkan ayat-ayat Allah? disanalah Allah telah memberi peringatan kepada hambaNya, disanalah Allah ‘azza wajal memberikan jalan menuju ridlo-Nya. Pernahkah kita memikirkannya?
Mulut ini…yang kita gunakan berkomunikasi dengan setiap insan, sudahkah kita manfaatkan untuk berdzikir kepada Allah? sudahkah kita pakai untuk menyebut asma Allah yang agung nan mulia? Tangan kita, sebagai pelayan setia dalam memenuhi setiap keinginan jiwa, yang senantiasa menjadi ambisi dalam meraih sesuatu. Sudahkah kita arahkan untuk senantiasa beramal,berbuat baik,menolong sesama? Atau, malah kita gunakan untuk hal-hal yang dimurkai Allah? Na’udzubillahi tsumma na’udzubillahi min dzalik…
Pernahkah kita memikirkannya?
Kedua kaki ini, yang tidak pernah protes dengan posisinya yang selalu di bawah, yang tidak pernah mengeluh ketika menjadi tumpuan dalam berjalan, yang selalu berkorban agar anggota tubuh lain tidak kotor ketika jalan berlumpur. Sudahkah kita manfaatkan untuk melangkah fii sabiilillah? sudahkah kita pakai untuk menggerakkan jiwa ini menuju majlis ilmu?
Pernahkah kita memikirkannya?
Wal ‘Ashr, begitulah janji Allah untuk hambaNya. Wad Dluha…Wal Lail…Wal Qomar…Subhanallah, begitu banyaknya Allah memberi peringatan kepada kita tentang betapa pentingnya waktu. Coba kita tengok sejenak surat Al-‘Ashr, Subhanallah maha suci Engkau ya Allah atas segala nikmat dan karunia yang Kau berikan. Jelas sekali disana bagaimana orang-orang yang lalai terhadap waktunya, disana pun dijelaskan bagaimana orang-orang yang selamat karena waktunya. SUBHANALLAH…Imam As-Syafi’i pernah berkata “Seandainya manusia bisa memahami makna yang terkandung dalam surat Al-‘Ashr, niscaya cukup agama ini baginya”.
Perlu anda renungkan juga, setiap langkah kita…dimana pun berada, Kematian akan mendapatkan kita. Pernahkah kita memikirkannya? Rasulullah SAW pernah berkata bahwa orang yang selalu ingat mati, dialah orang yang cerdik. Kenapa? Karena orang yang selalu ingat mati, setiap langkahnya akan selalu ditimbang. Setiap keputusannya akan didasarkan oleh syari’ah. Ia yakin bahwa Allah selalu mengawasi setiap langkahnya. Lain halnya dengan orang yang lalai terhadap kematian, dia akan bertindak semaunya tanpa memikirkan baik buruknya. Dia tidak pernah berpikir bahwa perbuatannya akan merugikan dirinya, yang penting dia senang, puas, sekali pun merugikan orang lain. Astaghfirullah..
Saudaraku…mulai detik ini, mari kita rubah haluan hidup. Kita buat hidup ini menjadi lebih hidup. Jika punya kelebihan, terus pertahankan…bahkan tingkatkan. Kalau merasa punya kekurangan, mari kita bercermin…Bercermin…Dan bercermin. setelah itu coba revisi cara hidup kita agar lebih efisien terhadap waktu, karena itu merupakan jalan menuju kesuksesan. setelah kita yakin,langkah pasti adalah pijakan selanjutnya. Setiap langkah adalah proses…Jika proses mencerminkan peningkatan mutu hidup, maka tunggulah kabar gembira dari Allah. Karena segala sesuatu ada masanya.
Mari kita adakan perubahan besar-besaran dalam hidup ini…Tetap semangat bahagiakan ummat. Allahu Akbar !!!
Sebagai renungan…”Ingin hati kian kemari, ingin jiwa raih yang sempurna. Padam hati buntu jiwa, jika harap tak kunjung tiba. Adakah ruang tuk cahaya bersemayam? Harapan hakiki itu…Tolong beri dia RUANG !!!
SALAM PERUBAHAN….
(Edy.A-Surabaya)