[:ID]Di Dapur umum Rumah Zakat yang terletak di Desa. Balakhoa, Kec. Pengau, Kota Palu , seorang perempuan yang sering kami panggil Bunda menggemakan kalimat
“Serang…!! Ayo Masak, sajikan asupan terbaik untuk para relawan ”
Bunda Syifa (50 tahun), seorang perempuan asal kediri, Jawa Timur telah mengabdi sebagai relawan bencana palu di Dapur Umum Rumah Zakat sejak tanggal 7 Oktober 2018.
Bagi bunda, menjadi relawan merupakan panggilan hati. Seorang ibu dari 6 anak dan nenek dari 4 orang cucu ini telah menggeluti dunia kerelawanan sejak tahun 2007.
Latar belakang bunda yang berasal dari lokasi dengan tingkat kerawanan bencana tinggi dari Gunung Kelud membuat hati bunda tergerak untuk aktif diberbagai kegiatan seperti Pramuka , PMI, dan LSM.
Bunda menyadari bahwa membina diri adalah penting, apalagi indonesia merupakan daerah spesial dengan keanekaragaman bencana yang telah dan mungkin terjadi.
Masha Allah, sungguh luar biasa engkau Bunda. Di usiamu yang tak lagi muda, bunda bisa saja memilih untuk rehat di rumah bersama anak dan cucu. Menikmati kebahagiaan masa tua. Tapi bukan jalan itu yang Bunda pilih. Menjadi relawan adalah pilihan engkau sejak dulu, kini, dan nanti.
Dan ketika engkau ditanya mengapa ingin menjadi rrelawan dengan lantang engkau menjawab
” Hanya ada satu alasan Bunda nak, memenuhi panggilan hati, menjadi hamba terbaik yang bermanfaat bagi umat…” ucapnya…
Insha Allah, niat tulusmu untuk memudahkan urusan orang lain akan mempermudah jalanmu mendapatkan surga terbaik-Nya.
Oleh: Hesti Prawati, Relawan Rumah Zakat[:en]In the public kitchen located in Balakhoa Village, Pengau District, Palu , a woman we often call Bunda (Mother), echoes the sentence. “Let’s roll…!! Come on cook, serve the best intake for volunteers,”
Bunda Syifa (50 years), a woman from Kediri, East Java, has served Palu as disaster volunteer in the Rumah Zakat Public Kitchen since October 7, 2018.
For Bunda, being a volunteer is a heart call. A mother of 6 children and grandmother of 4 grandchildren has been in the world of volunteerism since 2007.
The background of the mother who came from a location with a high level of disaster vulnerability from Mount Kelud made her heart moved to be active in various activities such as Scouts, PMI, and NGOs.
Mother realizes that fostering self is important, especially Indonesia is a special area with a variety of disasters that have and may occur.
Masha Allah, how great are you Mother. At your age that is no longer young, you can choose to take a break at home with your children and grandchildren. Enjoy the happiness of old age. But it’s not the way that Mother chose. Being a volunteer is your choice from the past, now, and later.
And when she was asked why she want to be volunteer, she answered loudly. “There is only one reason, I want to fulfill the call of heart, to be the best servant who is useful for the people …” she said.
Insha Allah, your sincere intention to facilitate the affairs of others will make it easier for you to get His best heaven.
By: Hesti Prawati, Volunteer of Rumah Zakat[:]