MEDAN. “Rokok?” tanya bu guru kepada siswa ketika diberikan pelajaran Bimbingan Konseling yang berlangsung di SD Juara Medan, Selasa (14/2). “No way! kita sehat, kita cerdas!” sahut anak-anak dengan bersemangat, menyambut yel-yel yang telah dirancang bersama-sama. Tiba-tiba seorang siswa berseru dengan lantangnya, “Yes! Kita cerdas, kita sehat!” Anak-anak, selalu hadir dengan semangatnya.
Mengarahkan mereka terkadang tidak hanya sekedar menegur dengan lantang, tetapi butuh kesabaran memberikan pelajaran. Menanggapi pernyataan siswa, bu guru pun mengeluarkan gambaran tentang akibat merokok yang sudah disiapkan. Anak-anak langsung terkejut ketika melihat gambar yang ditunjukkan, sebuah gambar paru-paru perokok yang membusuk.
“Ih, jijik!” Tanggap mereka. Beberapa anak menyumbat hidung mereka. Tampaknya gambar yang menjijikkan itu meresap ke saraf olfaktori mereka hingga seolah-olah tercium bau bangkai. “Jadi siapa yang masih ingin merokok, paru-parunya akan seperti gambar ini!” terang bu guru. “Siapa yang tidak ingin merokok?” Seluruh siswa kelihatan semangat mengangkat tangan mereka. “Bagus,” ucap bu guru dengan wajah puas.
Akhirnya semua siswa sepakat untuk menjauhi rokok. No Smooking menjadi logo hidup mereka. Usai memberikan materi tentang rokok, siswa pun bersemangat menggambar no smoking di kertas yang telah disediakan. Hasil gambar mereka dirancang dalam sebuah karton kuning dan ditempel di mading SD Juara Medan. “Bu, saya mau print gambar paru-paru sehat dan paru-paru perokoknya ya. Saya mau menunjukkan gambar itu ke bapak saya bu, supaya bapak saya berhenti merokok.” “Bagus! Kamu sampaikan ke bapakmu di rumah, tapi ibu sangat berharap, minimal kamu tidak merokok selama hidupmu,” ungkap bu guru***
Newsroom/Eka Diyah Ardiyati
Medan
