Dosa adalah sebuah perbuatan tercela yang
dilakukan oleh manusia dan bertentangan dengan perintah agama. Pada hakikatnya,
setiap dosa yang dilakukan oleh manusia akan dipertanggungjawabkan kelak diakhirat
nanti.
Namun ternyata, ada beberapa dosa besar
yang balasannya disegerakan oleh Allah SWT di dunia. Dosa-dosa tersebut
diantaranya:
Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Bakrah
RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
كلُّ ذنوبٍ يؤخِرُ اللهُ منها ما شاءَ إلى يومِ
القيامةِ إلَّا البَغيَ، وعقوقَ الوالدَينِ، أو قطيعةَ الرَّحمِ، يُعجِلُ لصاحبِها
في الدُّنيا قبلَ المَوتِ
Setiap dosa akan diakhirkan (ditunda)
balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali al-baghy (zalim), durhaka
kepada orang tua, dan memutuskan silaturahmi, Allah akan menyegerakan di dunia
sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak No 7345).
1.
Dosa orang
yang berbuat zalim
Salah satu dosa yang Allah
segerakan balasannya di dunia adalah zalim. Perbuatan zalim adalah salah satu
perbuatan yang dapat dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah,
fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar.
Manusia yang zalim akan
mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana yang
dijelaskan dalam Alquran:
إِنَّمَا
السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ
بِغَيْرِ الْحَقِّ ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya dosa itu
atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka
bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura: 42)
Selain itu, Allah SWT
menunda siksaan mereka dan ajal mereka, agar mereka kian bertambah zalim dan
melampaui batas.
إِنَّمَا
نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ
“Sesungguhnya Kami
memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan
bagi mereka azab yang menghinakan.” (QS Ali Imran : 178).
2.
Dosa
karena durhaka kepara orang tua
Islam sangat menganjurkan
kepada kita unguk memuliakan dan memperlakukan sebaik mungkin kedua orang tua.
Bukan tanpa alasan. Memuliakan
orang tua bisa menjadi sebab seorang anak menjadi ahli surga. Sebaliknya, jika
seorang anak berbuat durhaka kepada orang tua maka itu juga akan menjadi sebab
dirinya menjadi penguhuni neraka.
Karena itu, berpelikau
baik kepada kedua orangtua merupakan satu kewajiban. Dan Islam pun sudah
memerintahkan hal itu. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:
وَقَضَىٰ
رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ
لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِ
“Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat
baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”
dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang
mulia.” (QS Al-Isra: 23).
Tidak hanya itu, larangan
durhaka kepada orang tua juga dijelaskan dalam beberapa hadits. Salah satunya hadits
yang diriwayatkan Imam Bukhari dan riwayat lainnya dari Mughirah bin Syu’bah.
Nabi Muhammad SAW
bersabda:
إن
الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ، ومنعا وهات ، وكره لكم قيل وقال :
وكثرة السؤال وإضاعة المال
“Sesungguhnya Allah
mengharamkan atas kalian berbuat durhaka kepada para ibu kalian, dan
mengharamkan mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan
menuntut yang bukan haknya. Allah juga membenci kalian menyebarkan kabar
burung, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta?”
3.
Dosa orang
yang memutuskan silaturahmi
Dosa terakhir yang
langsung Allah balas di dunia adalah dosa orang yang memutuskan silaturahim.
Bahkan, Islam secara tegas mengancam orang-orang yang berbuat dos aini.
Rasulullah SAW
bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin
Muth’im RA:
عن أَبي محمد
جُبَيْرِ بنِ مُطْعِمٍ رضي الله عنه أَنَّ رسولَ اللَّه ﷺ قَالَ: لا يَدْخُلُ
الجَنَّةَ قَاطِعٌ
“Tidak akan masuk surga
orang yang memutus (silaturahim).” (HR Bukhari dan Muslim).
Itulah sejumlah dosa yang Allah
segerakan balasannya ketika di dunia, semoga kita semua bisa semakin meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan terhindar dari dosa-dosa tersebut,
aamiin.
Sumber: Republika.co.id