[:ID]CARA MENGATASI KERINGAT BERLEBIH [:en]HOW TO TREAT EXCESSIVE SWEATING [:]

oleh | Apr 24, 2019 | Inspirasi

[:ID]Berkeringat berlebihan memang tak nyaman. Orang yang mengalaminya bahkan ada yang sampai merasa malu dengan keringatnya dan sejumlah orang sampai menghindari hubungan intim karena hal ini.

Direktur Institut Serikat Penelitian Ilmu Kesehatan, Universitas De Montfort, Louise Dunford memahami betul ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh keringat berlebih. Dalam dunia medis, kondisi itu dikenal sebagai hiperhidrosis.

Ada sejumlah perawatan yang tersedia untuk hiperhidrosis. Terapinya tergantung pada area tubuh yang terkena.

Perawatan sementara meliputi penggunaan antiperspiran kuat yang mengandung aluminium klorida dan lontophoresis. Sebagai bentuk terapi, tangan atau kaki yang mengalami keringat berlebih direndam dalam air yang dilewati arus listrik tegangan rendah.

Perawatan lainnya adalah botox yang bekerja dengan cara memblokir bahan kimia di ujung saraf sehingga tidak bisa mengaktifkan kelenjar keringat. Ada juga obat oral yang disebut anti-kolinergik yang juga bekerja dengan menghalangi ujung saraf di seluruh tubuh. Tapi ini semua bersifat sementara dan tidak bekerja untuk semua orang.

Antiperspiran dapat menyebabkan iritasi kulit,dan obat-obatan oral menghambat ujung saraf di seluruh tubuh sehingga dapat menyebabkan efek samping seperti mulut kering dan masalah buang air kecil. Botox dan iontophoresis perlu diulangi secara teratur dan bisa mahal.

Ada juga beberapa solusi permanen yang tersedia. Beberapa penderita telah menjalani operasi untuk mengangkat atau menghancurkan kelenjar keringat di area lokal, seperti ketiak atau simpatektomi toraks endoskopi (ETS), di mana saraf yang mengendalikan keringat dipotong.

ETS efektif dalam mengurangi keringat pada area yang dituju, tetapi dapat menyebabkan efek samping yang sangat serius seperti kerusakan saraf atau organ. Sebagian besar pasien berakhir dengan beberapa tingkat keringat di daerah lain, yang dikenal sebagai keringat kompensasi dan ini bisa lebih buruk daripada masalah aslinya.

Alhasil, operasi tersebut umumnya hanya digunakan sebagai upaya terakhir. Perawatan permanen yang lebih baru menggunakan energi elektromagnetik untuk menghancurkan kelenjar keringat.

Meskipun merupakan kondisi kulit yang umum, hiperhidrosis tidak diketahui secara luas dan penelitian tentang ini sangat kurang didanai. Meningkatkan kesadaran adalah kunci. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan saran tenaga kesehatan untuk mencari solusi keringat berlebih.

[:en]Excessive sweating is uncomfortable. People who experience it even feel embarrassed by their sweat and a number of people to avoid intimate relationships because of this.

Director of the Health Sciences Research Union Institute, De Montfort University, Louise Dunford fully understands the discomfort caused by excessive sweating. In the medical world, the condition is known as hyperhidrosis.

There are a number of treatments available for hyperhidrosis. Treatment depends on the area of ​​the body affected.

Temporary treatments include the use of strong antiperspirants containing aluminum chloride and lontophoresis. As a form of therapy, the hands or feet that experience excessive sweating are immersed in water passed by a low voltage electric current.

Another treatment is botox which works by blocking chemicals at the nerve endings so that it cannot activate the sweat glands. There are also oral drugs called anti-cholinergic which also work by blocking nerve endings throughout the body. But this is all temporary and does not work for everyone.

Antiperspirants can cause skin irritation, and oral medications inhibit nerve endings throughout the body so that they can cause side effects such as dry mouth and urinating problems. Botox and iontophoresis need to be repeated regularly and can be expensive.

There are also some permanent solutions available. Some sufferers have undergone surgery to remove or destroy sweat glands in a local area, such as the armpit or endoscopic thoracic sympathectomy (ETS), where the nerves that control sweat are cut off.

ETS is effective in reducing sweating in the intended area, but can cause very serious side effects such as nerve damage or organs. Most patients end up with some level of sweat in other areas, which is known as sweat compensation and this can be worse than the original problem.

As a result, the surgery is generally only used as a last resort. Newer permanent treatments use electromagnetic energy to destroy sweat glands.

Although it is a common skin condition, hyperhidrosis is not widely known and research on this is very poorly funded. Raising awareness is key. Don’t hesitate to ask for help and advice from health professionals to find solutions for excessive sweating.[:]

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0