CARA MENGAJARKAN ANAK SEJAK DINI

oleh | Nov 6, 2023 | Inspirasi

Mendidik anak-anak memang butuh perjuangan dan strategi
tertentu. Anak-anak memang memiliki ciri khas yang berbeda dengan remaja atau orang
dewasa. Sehingga cara mendidik anak pun tidak bisa disamakan.

Termasuk di dalamnya cara mendidik anak usia dini dengan
anak yang sudah Sekolah Dasar pun berbeda. Kita pun tidak bisa menyamakan cara
mendidik anak yang masih balita dengan anak yang lebih besar.

Nah, dalam tulisan ini redaksi akan membahas cara mendidik
anak yang masih berusia dini atau balita. Bagaimana caranya? Yuk simak sampai
tuntas!

Baca Juga: Bolehkah Anak yang Belum Baligh Berkurban?

1. Dengarkanlah Ketika Anak Berbicara

Hal pertama yang bisa dilakukan untuk mendidik anak usia
dini atau balita adalah mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Jangan abaikan
celoteh dan kata-kata mereka meskipun bagi kita ucapannya adalah sesuatu yang
tidak penting. Mungkin bagi kita (orang dewasa) obrolan anak-anak adalah
sesuatu yang remeh. Namun, bagi mereka (anak-anak), bisa saja apa yang
disampaikannya itu adalah sangat penting dan menjadi fokus pikirannya.

Jika kita menjadi pendengar yang baik bagi anak-anak, maka
anak-anak pun akan merasa nyaman dengan keberadaan kita. Mereka pun tidak akan
merasa diabaikan dan posisinya diterima di lingkungan keluarga. Setelah
mendengar cerita-cerita mereka, orangtua bisa memberikan pendapat, solusi, atau
menanggapi celotehan mereka.

2. Sayangilah Mereka

Cara selanjutnya adalah memberikan kasih sayang yang cukup
bagi anak-anak. Utarakan kasih sayang kepada anak tak hanya secara verbal lewat
kata-kata sayang atau cinta saja, tapi juga sayangilah mereka dengan perbuatan.
Salah satu bentuk menyayangi anak-anak adalah tidak menyakiti fisik dan psikis
mereka. Jangan memukul, menghardik, menghina, atau berkata-kata kasar dan
menyakitkan kepada anak-anak.

Baca Juga: Cara Mengajari Anak Mengelola Uang

Jika di masa dahulu kita pernah melakukan hal-hal buruk
tadi, maka segeralah meminta maaf kepada mereka dan basuhlah luka batin mereka
dengan perbuatan baik dan kasih sayang kita. Sejatinya ilmu sulit terserap
masuk ke dalam jiwa jika yang menyampaikannya bengis dan galak. Sampaikanlah
pengajaran kita kepada anak dengan cara yang menyenangkan dan penuh cinta
kasih. 

3. Mendidik Anak Sambil Bermain

Bermain adalah kebutuhan setiap anak-anak. Melalui bermain
anak pun bisa belajar. Jadi, saat bermain ini orangtua bisa menyisipkan muatan
ilmu dan pengajaran akhlak kepada anak. Misalnya, saat bermain dengan anak
sambil mengajari huruf, angka, kisah-kisah inspiratif para nabi, atau
akhlak-akhlak Islami.

4. Ajarilah Anak Belajar Berdiskusi

Selain mendengarkan cerita anak sehari-hari, orangtua pun perlu
mengajari anak cara berdiskusi. Mengapa hal ini perlu diajarakan? Alasannya
agar anak terbiasa berdiskusi terlebih dahulu kepada orangtua sebelum
mengerjakan sesuatu atau membuat suatu keputusan tertentu. Cara ini pun
mengajarkan anak untuk mau bermusyawarah dan mengambil keputusan dari berbagai
sisi pendapat. Sehingga bisa meminimalisir sikap keras kepala atau egois ketika
anak beranjak semakin besar.

Baca Juga: Adab Orangtua Terhadap Anak-Anaknya

5. Jadilah Teladan yang Baik

Orangtua harus jadi teladan yang baik bagi anak-anaknya.
Mengapa? Karena orangtua adalah contoh pertama anak-anak di rumah. Maka, jadilah
panutan yang positif bagi anak-anak. Berhati-hatilah dalam bertutur kata dan
bersikap di depan anak. Karena anak adalah peniru yang sangat ulung.

6. Pakai Kata-Kata yang Positif

Adakalanya tingkah laku anak bisa mengundang emosi orangtua.
Jika tidak bersabar, maka marah-marah kepada anak pun jadi pelampiasannya. Memang
menjadi orangtua itu perlu banyak menyimpan stok sabar dan maaf. Oleh karena
itu, berhati-hatilah juga dengan lisan. Jangan sampai keluar sumpah serapah
atau kata-kata buruk kepada anak saat anak melakukan kesalahan.

Tarik napas dan beristigfarlah. Gunakan kata-kata positif
yang membangun saat emosi kepada anak agar menjadi doa. Jangan sampai keluar
kata-kata yang jelek kepada anak. Karena kata-kata bisa menjadi doa, apalagi
kata-kata orangtuanya.

Baca Juga: Alasan Melarang Anak Bermain di Waktu Setan Berkeliaran

7. Apresiasilah Anak

Jika anak melakukan hal yang baik, maka apresiasilah. Minimal
dengan memujinya. Hal ini bisa membangun rasa percaya diri anak. Namun ingat,
jangan terlalu berlebihan mengapresiasi anak agar anak tidak berubah niat. Agar
anak tidak mengerjakan sesuatu yang baik hanya untuk dipuji orangtua atau agar
mendapat hadiah tertentu.

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0