CARA MENCEGAH TERJADINYA KONFLIK RUMAH TANGGA

oleh | Jun 12, 2023 | Inspirasi

Dalam berumah tangga itu kadang kala mengalami perselisihan,
gejolak, atau konflik. Tidak ada rumah tangga yang benar-benar bersih tanpa
perselisihan, gejolak, atau konflik di dalamnya. Mengingat suami dan istri
merupakan dua individu yang berbeda dan dibesarkan serta dididik dari keluarga
yang juga berbeda. Pastilah karena perbedaan itulah salah satunya yang menjadi
dasar timbulnya konflik-konflik dalam rumah tangga.

Meski konflik dalam rumah tangga kadang kala terjadi, akan
tetapi tidak boleh menjadi suatu kebiasaan dalam rumah tangga tersebut dan
dijadikan hal lumrah. Suami, istri, beserta anak pastilah membutuhkan
ketenangan hati dan pikiran dalam berkeluarga. Jika konflik sering datang atau
bahkan bertubi-tubi, maka sudah pasti lelah fisik dan psikis bisa terjadi.

Padahal, seharusnya kondisi rumah itu menjadi surga. Padahal,
sakinah, mawaddah, dan rahmah adalah cita-cita setiap keluarga. Jika konflik
dalam rumah tangga sering terjadi, bagaimana bisa bahagia?

Baca Juga: Mewaspadai Penghambat Rezeki

Untuk itulah kita harus mengetahui cara mencegah terjadinya
konflik dalam rumah tangga agar bisa mewujudkan keluarga yang tenteram dan
bahagia. Lantas apa sajakah cara-cara mencegahnya? Redaksi telah menghimpun beberaoa
tips yang diambil dari buku Membumikan Harapan Rumah Tangga Islam Idaman karya
Abu Al-Hamd Rabi’. Berikut penjelasannya!

1. Harus saling memelihara hak-hak hidup
bersama

Selain masing-masing memiliki kewajiban
dalam rumah tangga, suami dan istri pun memiliki hak-hak yang masing-masingnya
harus ditunaikan.

Misalnya: hak untuk  diperlakukan dengan lembut, hak mendapat
cinta dan kasih sayang, hak mendapat keturunan, hak untuk dipercaya dan
diprasangkai baik, hak bersama-sama menanggung suka dan duka, hak berdandan dan
berpenampilan rapi, hak berhubungan seksual, hak mendapat hiburan, dan hak
untuk cemburu.

Suami dan istri harus saling memelihara
hak-hak tersebut agar tidak menimbulkan konflik dalam rumah tangga. Besar kecilnya
potensi konflik yang muncul tergantung cara suami dan istri memelihara hak
masing-masing tersebut.

2. Harus saling toleransi

Manusia memang tidak ada yang sempurna,
pasti ada kekurangannya. Termasuk pihak suami atau istri. Mereka pun manusia
biasa yang memiliki kelebihan sekaligus kekurangannya. Jika ingin dalam keluarga
itu tumbuh ketenteraman dan kebahagiaan, maka abaikanlah kekurangan-kekurangan
kecil yang setiap orang pasti memilikinya.

Baca Juga: Inilah Keunggulan Berqurban di Rumah Zakat

Bertoleransilah pada kesalahan-kesalan
sederhana dan lumrah yang manusiawi bisa terjadi. Misalnya: suami salah
menyimpan handuk atau istri yang masak kadang keasinan, dan hal-hal kecil
lainnya yang tidak krusial.  Hindarilah mencela
atau menyindir dengan kata yang menyakitkan dan pedas karena bisa menjadi bibit
munculnya konflik dalam rumah tangga.

3. Harus memiliki kewaspadaan dan kesadaran
diri dalam mendeteksi gejala-gejala awal perselisihan

Al-Qur’an telah menjelaskan secara
berulang-ulang tentang sikap sigap dalam mengambil langkah-langkah agar tidak
menimbulkan perselisihan. Artinya, kita harus waspada dan berjaga-jaga sebelum
terjadinya perselisihan. Sehingga, kita harus peka terhadap keadaan agar tidak
memancing timbulnya konflik.

Ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan
tentang sikap waspada sebelum munculnya konflik ini bisa dipelajari dalam surah
An-Nisa’ ayat 35 berikut, “Dan jika kamu
khawatirkan ada persengketaan antara keduanya.”

Maksudnya, baik pihak suami atau istri
(khususnya pihak suami), harus memiliki sikap siaga untuk menjaga rumah
tangganya dari gejala awal perselisihan. Keduanya harus memiliki kontrol diri
agar tidak timbul konflik, apalagi jika konfliknya besar dan bisa mengancam
pernikahan. Wallohu’alam bishawab.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0