Istilah fatherless
cukup sering digaungkan akhir-akhir ini. Lalu, apa sebenarnya fatherless itu? Secara singkat, fatherless bisa diartikan sebagai
kondisi tumbuh kembang anak tanpa kehadiran sosok ayah. Selain itu, bisa dikatakan
juga sebagai kondisi anak yang memiliki ayah secara fisik, tapi ayah tidak
hadir secara psikologis atau tidak hadir dalam pengasuhan anak.
Istilah fatherless
memang tidak sefamiliar istilah single
mother atau broken home. Namun,
permasalahan fatherless kini menjadi fenomena
yang semakin marak terjadi di Indonesia. Contoh fatherless dalam kehidupan nyata misalnya pengasuhan anak
diserahkan sepenuhnya kepada ibu, sementara ayah hanya bertugas mencari uang.
Padahal, tanggung jawab mengasuh anak tidak hanya ada di
tangan ibu, akan tetapi juga tanggung jawab seorang ayah. Kurangnya keterlibatan
ayah dalam pengasuhan anak ini bisa berdampak buruk pada anak, tak hanya saat
anak kecil, akan tetapi sampai anak dewasa.
Baca Juga: Kriteria Suami Saleh dalam Keluarga
Tanda Anak Mengalami
Fatherless
Seperti yang dirangkum dari laman nakita.id, ada beberapa
tanda yang bisa kita perhatikan pada anak yang fatherless. Apa sajakah tandanya?
1. Anak yang fatherless akan mengalami banyak
permasalahan
Menurut Psikolog Anak, Fabiola Priscilla S.Psi, M.Psi., anak
yang mengalami fatherless biasanya
mengalami banyak permasalahan. Permasalahan ini bisa dalam sisi psikologis
hingga perilaku. Biasanya anak yang fatherless
akan mengalami kurangnya rasa percaya diri, mengalami kebingungan terhadap
perannya, hingga rendahnya kemampuan mengambil risiko.
Tak hanya itu, permasalahan anak yang fatherless pun berakibat pada perilaku anak yang selalu mencari
perhatian (misalnya dengan berbuat onar) dan mudah terpengaruhi lingkungan. Permasalahan-permasalahan
itu terjadi karena kurangnya keyakinan pada kemampuan diri sendiri dan rasa
kebutuhan yang tinggi untuk diterima oleh lingkungan.
2. Anak merasa canggung jika ada ayah
Tanda selanjutnya pada anak yang fatherless adalah anak
merasa canggung bila ada ayah di dekatnya. Hal ini terjadi karena anak tidak
ada ikatan emosi dengan ayahnya. Bahkan, anak merasa tidak nyaman hingga
bingung bila ada ayahnya.
Baca Juga: Tips Membangun Keluarga yang Sakinah
3. Anak merasa kurang disayang
Anak yang fatherless
itu merasa kurang disayang, kurang perhatian, dan kurang didukung. Sehingga anak
yang fatherless selalu berharap
mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan dukungan yang tidak ia dapatkan dari
ayahya.
Cara Mengatasi Fatherless
Meskipun kondisi fatherless
ini telah terjadi. Dan bisa saja mungkin sang ayah pun menyimpan luka masa lalu
karena mengalami fatherless juga,
tetapi kondisi ini bisa diatasi asal ada kemauan. Lalu bagaimana caranya
mengatasi fatherless pada anak?
1. Ayah berdamai dengan masa lalu
Kunci mengatasi fatherless pada anak ada pada ayahnya. Sehingga yang harus
ditanamkan pertama kali adalah sang ayah harus berdamai terlebih dahulu dengan
masa lalunya. Ayah harus memutus rantai fatherless
yang dialaminya sehingga tidak diteruskan kepada anaknya. Sehingga ayah
harus memiliki tekad yang kuat untuk mengubah cara pengasuhan yang diterimanya
dulu.
Baca Juga: Benarkah Tidak Punya Anak di Dunia Bisa Mendapatkannya di Akhirat?
2. Jadilah
teman bermain yang asyik
Bangunlah kedekatan pada anak dengan cara
bermain, apalagi jika anak masih kecil. Jadi, ajaklah anak bermain sesuatu yang
menyenangkan dan berkesan. Aktivitas inilah yang akan membangun bonding yang
kuat dengan anak. Kenangan bermain bersama ayah pun akan membekas indah di
dalam ingatan anak.
3. Banyak belajar
Karena rata-rata anak yang fatherless berasal dari ayah yang juga fatherless, maka ayah harus banyak
belajar perihal ilmu menjadi ayah yang baik. Belajar dunia parenting ini bisa didapatkan melalui banyak media. Buku,
video-video di media sosial, atau kajian parenting
baik secara daring atau luring bisa menjadi tempat ayah belajar cara
pengasuhan anak. Jangan merasa malu untuk belajar mengasuh anak, sebab tugas
mendidik anak adalah kewajiban ayah serta ibu.
Itulah pembahasan seputar fatherless dan cara mencegahnya. Semoga bisa
menginspirasi dan mengedukasi. Rumah
Zakat mengajak Sahabat untuk menyayangi anak-anak yatim dan duafa yang
kehilangan sosok ayah karena telah meninggal dunia. Perhatian dan kasih sayang Sahabat tentu sangat
berarti bagi mereka. Cukup ikuti tautan ini untuk menyantuni anak-anak yatim
dan duafa. Yuk berbuat baik kepada sesama!