Sahabat, Islam adalah agama yang indah dan sempurna. Islam mengatur segala aspek kehidupan manusia, bahkan mengatur adab-adab kecil yang sering kali luput dari perhatian kita. Salah satunya adalah berkenaan dengan tata cara duduk.
Tahukah Sahabat, ternyata ada cara duduk yang dimurkai oleh Allah Swt.? Penasaran? Duduk yang seperti apakah yang dimurkai itu? Mari kita bahas lebih dalam melalui tulisan ini agar kita bisa menghindarinya.
Duduk yang Dilarang Berdasarkan Hadis Rasulullah
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, disebutkan bahwa Syirrid bin Suwaid r.a. berkata:
“Rasulullah pernah melintas di hadapanku sedang aku duduk seperti ini, yaitu bersandar pada tangan kiriku yang aku letakkan di belakang. Lalu, baginda Nabi bersabda, ‘Adakah engkau duduk sebagaimana duduknya orang-orang yang dimurkai?'” (H.R. Abu Daud).
Syaikh Al Albani menilai hadis ini sebagai sahih, sehingga kita dapat menjadikannya pedoman dalam menjalankan adab sehari-hari. Duduk dengan bersandar pada tangan kiri yang diletakkan di belakang ini disebutkan menyerupai cara duduk orang-orang yang dimurkai Allah. Rasulullah saw. memperingatkan kita agar tidak meniru kebiasaan tersebut.
Lalu, Mengapa Harus Dihindari?
Duduk seperti ini dianggap sebagai bentuk kelalaian dan sering diasosiasikan dengan sifat sombong atau tidak peduli. Padahal, Rasulullah saw. sangat menganjurkan umatnya untuk menjaga setiap gerakan, bahkan dalam hal duduk, agar tetap mencerminkan sikap rendah hati dan santun.
Baca Juga: Masuk Neraka Karena Seekor Kucing, Kok Bisa?
Lalu, Cara Duduk yang Bagaimanakah yang Dianjurkan?
Sahabat, sebagai umat Islam, kita bisa mencontoh cara duduk Rasulullah saw., yaitui:
1. Duduk tawaruk (seperti duduk dalam tahiyat akhir saat salat).
2. Duduk dengan bersimpuh atau bersila yang menunjukkan kerendahan hati dan adab.
3. Duduk Qurfusha. Duduk dengan merapatkan kedua paha menempel perut, lalu kedua tangan mendekap kedua betis.
4. Duduk dengan lutut diangkat menempel perut: Rasulullah saw. pernah duduk dengan cara ini di dalam masjid.
5. Duduk dengan kaki ditumpangkan ke kaki lainnya: Rasulullah saw. pernah berbaring telentang di masjid, dan salah satu kakinya ditumpangkan pada kaki lainnya.
6. Bersandar ke bantal. Rasulullah saw. juga pernah bersandar ke bantal di sisi kiri tubuh beliau.
Selain cara duduk, Rasulullah saw. pun mengajarkan adab-adab duduk lainnya, seperti: Duduk dengan penuh kesopanan, duduk di tempat yang sesuai, tidak duduk dengan posisi yang menunjukkan kesombongan, duduk dengan tenang, dan tidak gelisah.
Sahabat, betapa mulianya ajaran Islam yang mengatur hingga hal-hal terkecil seperti adab duduk. Mari kita amalkan sunah-sunah Rasulullah saw. agar senantiasa mendapat rida Allah Swt. dan menjauhkan diri dari sifat-sifat yang dimurkai-Nya. Semoga Allah Swt. memudahkan kita untuk terus meneladani Rasulullah saw. dalam setiap langkah hidup kita. Aamiin.
Sahabat, sudahkah memiliki aplikasi Rumah Zakat App? Dengan menggunakan aplikasi Rumah Zakat App, maka Sahabat akan lebih mudah dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah. Klik di sini untuk mengunduh aplikasi melalui Playstore. Sementara bila melalui Appstore bisa unduh di sini.