Kasus bom bunuh diri yang terjadi di Polsek
Astanaanyar pada Rabu, 7 Desember 2022 pagi, membuat heboh masyarakat. Diketahui,
saat itu anggota Polsek Astanaanyar sedang melakukan apel pagi. Tiba-tiba, pelaku
yang mengendarai motor warna biru memaksa masuk.
Tidak berselang lama, bom yang dibawa pelaku
itu pun meledak diantara personil polisi yang sedang menggelar apel pagi. Seketika,
pelaku pun langsung meninggal dunia dan sejumlah polisi mengalami luka-luka. Belum
diketahui secara pasti, apa yang menyebabkan pelaku melakukan hal itu.
Terlepas dari kasus tersebut, mungkin saja
banyak faktor yang membuat seseorang akhirnya memilih untuk mengakhiri hidup
dengan bunuh diri. Tentu saja ini adalah pemikiran yang salah dan Islam
memiliki pandangan sendiri mengenai bunuh diri.
Tindakan bunuh diri, dengan cara apapun
merupakan hal yang dilarang dalam Islam. Perilaku ini merupakan dosa besar yang
telah dilarang dalam Alquran dan sunah. Lalu bagaimana Islam memandang perilaku
bunuh diri ?
Perlu kita ketahui, dalil mengenai larangan
bunuh diri tercantum dalam surat An Nisa ayat 29:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا
تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَٰطِلِ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَٰرَةً
عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ
بِكُمْ رَحِيمًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”
Berdasarkan ayat di atas, sudah sangat
jelas bahwasannya Islam melarang perbuatan bunuh diri. Pada dasarnya, kehidupan
di dunia ini memanglah tidak mudah namun kita masih mempunyai Allah SWT yang
senantiasa memberikan pertolongan kepada kita.
Tidak hanya itu, selain dilarang, orang
yang membunuh dirinya sendiri dengan menggunakan suatu benda atau cara, kelak
di hari kiamat akan dihukum dengan benda atau cara tersebut di dalam neraka.
Hal itu dijelaskan dalam hadist Nabi
Muhammad ﷺ yang
berbunyi:
مَن حَلَفَ علَى مِلَّةٍ غيرِ
الإسْلامِ فَهو كما قالَ، وليسَ علَى ابْنِ آدَمَ نَذْرٌ فِيما لا يَمْلِكُ، ومَن
قَتَلَ نَفْسَهُ بشيءٍ في الدُّنْيا عُذِّبَ به يَومَ القِيامَةِ، ومَن لَعَنَ
مُؤْمِنًا فَهو كَقَتْلِهِ، ومَن قَذَفَ مُؤْمِنًا بكُفْرٍ فَهو كَقَتْلِهِ
“Barangsiapa yang bersumpah dusta atas nama
agama selain Islam, maka dia seperti apa yang diucapkannya. Barangsiapa yang
membunuh dirinya dengan sesuatu, maka dia akan disiksa dengan benda tersebut di
neraka jahannam. Melaknat seorang mukmin sama seperti membunuhnya. Barang siapa
yang menuduh seorang mukmin sebagai kafir maka dia seperti telah membunuhnya.”
[HR Al Bukhari (6105) dan Muslim (110)].
Ayat di atas menjelaskan kepada kita barang
siapa yang melakukan bunuh diri dengan sesuatu maka diakhirat kelak ia akan
disika dengan benda yang ia gunakan untuk bunuh diri. Naudzubillah. Ini menjadi
penegas bagi kita bahwasannya bunuh diri sangat diilarang oleh Islam.
Pada hakikatnya, sebagai seorang Muslim,
hendaknya kita senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dalam hal ini, sudah jelas bahwa bunuh diri adalah sesuatu yang dilarang dalam Islam.
Selain itu, bunuh diri bukanlah solusi
untuk menyelesaikan persoalan hidup yang kita hadapi. Jika kita memiliki
keimanan, maka hendaknya kita tahu harus kemana saat mengalami persoalan hidup.
Bersabar adalah salah satu kuncinya. Selain
itu, perbanyaklah bersyukur dan istighfar saat masalah datang menghampiri.
Semoga kita senantiasa diberikan kesabaran dan
keimanan yang kuat dalam menghadapi setiap persoalan hidup yang datang. Yakinlah,
Allah SWT akan selalu hadir membantu hamba-Nya yang mengalami kesulitan.
Sumber: https://mui.or.id/bimbingan-syariah/33020/alasan-mengapa-bunuh-diri-dilarang-islam/
