BANJARNEGARA – BUMMas Sekar Wangi, sebuah usaha
binaan Rumah Zakat yang berlokasi di Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten
Banjarnegara, Jawa Tengah, terus berkomitmen dalam memproduksi produk olahan
salak berkualitas tinggi guna mendukung diversifikasi pangan lokal dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat.
Salak adalah salah satu komoditas unggulan di wilayah ini,
dan BUMMas Sekar Wangi telah menjadi pionir dalam mengembangkan berbagai produk
olahan salak yang lezat dan bernilai tambah tinggi. Melalui kolaborasi dengan
Rumah Zakat, mereka telah berhasil menciptakan beragam produk, seperti alak in
syrup salak, dodol salak, getuk salak, dan produk-produk inovatif lainnya yang
mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Ketua Bummas Sekar Wangi, Lisyanti mengungkapkan, “kami
sangat bangga dapat berkontribusi dalam upaya diversifikasi pangan lokal dan
pengembangan usaha pertanian di wilayah kami. Salak adalah aset berharga kami,
dan kami berupaya untuk menjadikannya sebagai bahan baku utama dalam berbagai
produk makanan yang berkualitas tinggi, juga ucapan terima kasih kepada Rumah
Zakat yang selalu mendampingi kami hingga sampai dititik ini.
Tidak hanya itu, produk-produk BUMMas Sekar Wangi tidak
hanya memberikan variasi dalam pangan lokal, tetapi juga menciptakan peluang
ekonomi bagi warga setempat, terutama petani salak. Upaya ini sejalan dengan
visi pemberdayaan ekonomi pedesaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
yang telah dicanangkan oleh Rumah Zakat.
Relawan Rumah Zakat Desa Prigi Bayu Setyo Pramudyawardana mengatakan,
“kami sangat mendukung inisiatif BUMMas Sekar Wangi dalam mengembangkan
produk olahan salak. Dengan kerja keras dan inovasi mereka, kami yakin bahwa
ini adalah langkah positif dalam mendukung pertanian lokal dan peningkatan
pendapatan masyarakat di Desa Prigi.”
Dengan semangat untuk terus berproduksi dan berinovasi,
BUMMas Sekar Wangi berharap dapat melibatkan lebih banyak petani setempat dalam
rangka meningkatkan hasil pertanian, serta memperluas jangkauan produk mereka
untuk masyarakat lebih luas.
Newsroom
Abdullah/Amri Rusdiana
