“Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia Menghidupkan kamu, kemudian Dia Mematikan kamu lalu Dia Menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.“ (QS. Al Baqarah 2:28)
Hidup hanya sekali… Jangan biarkan menunggu… Waktu takkan kembali… Biarkan saja berlalu… Cinta takkan mati… Mengisi relung hatimu… Meski tak ada lagi… Cinta seperti yang dulu…
Lirik lagu tersebut pernah hit beberapa tahun yang lalu. Dan ada puluhan, ratusan, bahkan ribuan lagu yang senada bahkan ungkapan HIDUP HANYA SEKALI sepertinya sudah sangat familiar di telinga kita. Namun tunggu dulu, sebagai seorang muslim apakah kita berpikir bahwa hidup hanya sekali? Kalau iya jawabannya, maka kita harus segera beristighfar karena bagi seorang muslim ternyata hidup itu bukan satu kali. Ungkapan hidup hanya sekali bisa jadi menjebak alam bawah sadar kita sebagai seorang muslim. Karena ungkapan itu dapat menjauhkan kaum muslimin dari kesadarannya tentang hari akhirat dan balasannya.
Ingin Hidup Seribu Tahun
”Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka, manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al Baqarah 2:96)
Angan-angan manusia bahwa hidup itu hanya sekali minimal punya dua alasan. Pertama, karena ingin menyalurkan syahwat dan hawa nafsunya dengan sebebas-bebasnya. Kedua, tidak siap dengan pertanggungjawabannya. Al Qur’an sudah mensinyalir orang yang berangan-angan tersebut, diantaranya;
Dan tentu mereka akan mengatakan (pula), “Hidup hanyalah di dunia ini, dan kita tidak akan dibangkitkan.” (QS. Al An’am 6:29)
”…dan kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu hidup kekal? (QS. Asy Syu’ara 26:129)
Meragukan dan Mendustakan Kehidupan Sesudah Kematian
Sekuat tenaga dan dengan segala cara setan mencari teman sebanyak-banyaknya untuk tinggal di neraka kelak. Sehingga dimunculkanlah keraguan terhadap hari akhirat. Celakanya, semakin banyak manusia yang terjebak dengan tipu daya setan ini karena syahwat dan akalnya semata.
Dan mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.” Tetapi mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga saja. (QS. Al Jatsiyah 45:24)
Dan orang (kafir) berkata, “Betulkah apabila aku telah mati, kelak aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan hidup kembali?” (QS. Maryam 19:66)
“(Kehidupan itu) tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, (di sanalah) kita mati dan hidup dan tidak akan dibangkitkan (lagi).” (QS. 23:37)
“Dan mereka berkata, “Apakah apabila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami akan berada dalam ciptaan yang baru?” Bahkan mereka mengingkari pertemuan dengan Tuhan-nya.” (QS. As Sajdah 32:10)
“Tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami tidak akan dibangkitkan.” (QS. Ad Dukhan 44:35)
Hari Akhirat itu Suatu Keniscayaan
“Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu, melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. Luqman 31 : 28).
“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (QS. Al ‘ankabuut 29:64)
Mereka menjawab, “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?” (QS. Al Ghafir 40:11)
Ternyata hidup itu bukan satu kali, yuk kita bersiap mengahadapinya.