[:ID]BORONG DAN BERBAGI PALAI IKAN PUTRA, ANAK YANG JADI TULANG PUNGGUNG KELUARGA[:en]BORONG DAN BERBAGI PUTRA'S PALAI IKAN, THE CHILDREN WHO BE BACKBONE OF HIS FAMILY[:]

oleh | Mei 29, 2017 | News

[:ID]PADANG. Kamis (25/05) Relawan Rumah Zakat Sumatera Barat melaksanakan kegiatan Borong dan Berbagi (BnB). Kegiatan ini dilakukan dengan cara memborong jualan, kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pada kesempatan kali ini, target BnB adalah Putra Efendi, seorang siswa yang menjual Palai.

“Saya sudah sejak lama memperhatikan Putra. Dia selalu berjualan di salah satu universitas di Kota Padang. Pada hari ini saya menemukan putra sedang tertidur di pinggir jalan, tepat di depan palai yang dijajakannya. Kemudian, saya mengajaknya pulang dan menjadikan Putra sebagai target BnB,”ujar Afrinaldi Oscar.BORONG

Putra, begitulah panggilannya. Dia tinggal di Kampung Subarang, Kec.Batang Anai dan bersekolah di SDN 19 Kasang. Saat ini putra sedang duduk di kelas IV SD. Setiap hari putra dan adiknya Farel yang berusia 9 tahun berjualan.

“Saya sudah mulai berjualan sejak kelas I SD, dulunya saya jualan Godok. Akan tetapi selama 9 bulan ini, saya berjualan palai yang dibuat lansung oleh nenek. Palai ini kami jual Rp.2000 per bungkus. Saya dan adik saya berangkat pukul 06.30 WIB dan pulang pukul 11.00 WIB, lalu bersiap – siap untuk berangkat ke sekolah, “Ujar Putra Efendi sang penjual palai ikan.

Dia juga menambahkan, “Saya dan Farel berjualan setiap hari, karena jika kami berhenti berjualan, maka tidak akan ada yang akan di makan di rumah. Saya menjual palai sekitar 80 bungkus dan farel 70 bungkus setiap harinya, dan untuk sekolah kami hanya belajar di malam hari saja,”tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh neneknya, Rosmanidar,” Kedua cucu saya ini berjualan Palai Ikan setiap harinya berkisar 120 – 150 bungkus. Jika mereka sakit, saya mulai panik, sebab tidak ada yang akan pergi berjualan dan artinya tidak ada yang akan kami makan. Untungnya hanya berkisar Rp40.000 – Rp50.000 setiap hari. Dari sanalah Saya, Putra, Farel dan 3 orang cucu saya yang lainnya makan dan belanja mereka ke sekolah, sebab orang tua mereka jarang berkirim uang. Jika Putra dan Farel tidak berjualan, kami makan seadanya saja dan kadangkala juga dari bantuan masyarakat sekitar,”ujarnya.

Sebanyak 71 bungkus Palai yang di jual oleh Putra di borong oleh Relawan Rumah Zakat Sumbar dan dibagikan kepada pedagang kaki lima, tukang parkir, dan pemulung di sekitaran Pasar Raya Kota Padang.

“Alhamdulillah, pada hari ini kami telah melaksanakan program BnB. Putra dan Farel adalah anak yang luar biasa, sebab sejak kecil mereka sudah terbiasa berjualan dan menjadi tulang punggung keluarganya,”ujar Dila Yusnia”

Newsroom/ Nia
Padang[:en]PADANG. Thursday (25/05) Rumah Zakat West Sumatra’s Volunteers carried out Borong and Berbagi (BnB) activity. This activity is buying all the selling, then distributed free of charge to the community in need.

On this occasion, the target of BnB was Putra Efendi, a student who sells Palai.

“I have been paying attention to the Son, always selling at one of the universities in Padang City, and today I found Putra sleeping by the side of the road, right in front of the palai he was selling, and then I took him to his home and made him the target of BnB, “Said Afrinaldi Oscar.

Putra, that’s his nickname. He lives in Kampung Subarang, Kec.Batang Anai and his School in SDN 19 Kasang. Putra is still sitting in the fourth grade of elementary school. Every day Putra and his 9-year-old brother Farel sell.

“I have started selling since the first grade of elementary school, I used to sell Godok, but now for 9 months, I’ve been selling palai made by my grandmother This Palai we sell Rp.2000 per pack.  My brother and I leave at 06.30 pm and back to our home at 11:00 pm, then get ready to go to school, “said Putra Efendi Palai Ikan seller.

He also added, “I and Farel are sell everyday, because if we stop selling, there will be no one to eat at home, I sell about 80 packs and my brother sells 70 packs a day, and for school we only study at night Day course, “he added.

Rosmanidar also said, “My two grandchildren sell Palai Ikan every day from 120 to 150 packs. If they get sick, I start to panic because no one will go to sell and it means nothing we will eat. we get the benefit judt for Rp40,000 – Rp50,000 every day. The money we get from selling, me, son, farel and 3 of my other grandchildren eat and shop them to school, because their parents rarely send money. When the Putra and Farel do not sell, we eat as we have event small menu and sometimes also from the help of surrounding community, “he said.

A total of 71 packs of Palai which are sold by Putra had bought by Volunteers of Rumah Zakat West Sumatra and distributed to street vendors, parking attendants, and scavengers around the Pasar Raya Padang City.

“Alhamdulillah, today we have implemented BnB program, Putra and Farel are extraordinary children, because since childhood they have been accustomed to sell and become the backbone of his family,” said Dila Yusnia ”

Newsroom / Nia
Padang[:]