Persoalan mendoakan nonmuslim ini mungkin menjadi suatu hal
yang membuat penasaran. Apakah Islam membolehkan mendoakan nonmuslim? Namun,
sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita harus membagi menjadi dua keadaan.
Yakni, mendoakan saat nonmuslim tersebut masih hidup dan setelah meninggal
dunia.
Mendoakan Nonmuslim
yang Masih Hidup
Seperti yang dirangkum dari buku Fiqih Praktis Sehari-Hari
karya Farid Nu’man Hasan, sebenarnya saat nonmuslim masih hidup, kita
diperbolehkan untuk mendoakan mereka. Ada beberapa jenis doa yang dibolehkan,
yakni:
1. Mendoakan agar mendapatkan hidayah
Hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah
saw. Saat itu Rasulullah saw. sedang di Mina saat musim haji. Di sana
Rasulullah saw. berdakwah kepada kaum musyrikin Arab untuk bersyahadat agar
mendapatkan keselamatan. Namun, kaum musyrikin itu malah melempari Rasulullah
saw. dengan pasir dan batu hingga Rasul saw. terluka.
Baca Juga: Adab Seorang Muslim Terhadap Nonmuslim
Dari Abdullah bin Ubaid r.a., ia bercerita,
“Ketika Rasulullah saw. patah gigi
serinya dan berdarah keningnya sampai darahnya mengalir ke wajahnya, dikatakan
kepadanya, ‘Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah untuk mereka.’ Rasulullah
saw. menjawab, ‘Sesungguhnya, Allah tidak mengutusku sebagai pencela dan
pelaknat. Namun, aku diutus sebagai penyeru dan membawa rahmat, ‘Ya Allah
berilah petunjuk (hidayah) kepada umatku karena mereka belum mengetahui.” (H.R.
Al-Baihaqi).
2. Mendoakan untuk diampuni
Soal meminta diampuni oleh Allah Swt. hanya
untuk kafir dzimmi. Kafir dzimmi sendiri merupakan nonmuslim yang
tinggal di negeri muslim. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata, “Aku seakan-akan melihat Nabi saw. sedang
mengisahkan seorang nabi di antara para nabi yang dipukuli kaumnya sampai
membuatnya berdarah, dan ia membasuh darah itu dari wajahnya sambil berdoa, ‘Ya
Allah, ampunilah kaumku karena mereka belum mengetahui.’” (H.R. Bukhari).
Namun, memang mendoakan ampunan untuk
nonmuslim yang masih hidup ini ada perbedaan pendapat dari para ulama. Menurut para
ulama, hadits tersebut bisa jadi karena belum ada larangan mendoakan ampunan
bagi nonmuslim.
Baca Juga: Bagaimana Memulai dan Menjawab Salam Kepada Nonmuslim?
3. Mendoakan saat sakit
Dalam sahih Bukhari, dikisahkan bahwa ada
sekelompok sahabat Nabi saw. yang diminta untuk mengobati kepala suku dari
perkampungan kabilah Arab yang sedang sakit tersengat hewan berbisa. Kemudian,
salah seorang sahabat Nabi saw. itu lalu meruqyah kepala suku dengan surah
Al-Fatihah. Kepala suku pun memberikan imbalan 10 ekor kambing. Para sahabat
pun enggan memakan daging kambing tersebut sampai mereka mengonsultasikan persoalan
tersebut kepada Rasulullah saw. kemudian, Nabi saw. bersabda, “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa
Al-Fatihah adalah ruqyah?” (H.R. Bukhari).
Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya
mendoakan nonmuslim yang sedang sakit diperbolehkan.
(Bersambung
ke bagian 2)