SEMARANG. (11/06). Pak Yanto (66) adalah seorang duda yang sudah setahun ditinggal wafat istrinya karena sakit liver. Ia tinggal bersama salah satu anak, menantu dan keempat cucunya yang masih kecil-kecil di kawasan Jatingaleh, Kota Semarang.
Rumah yang ditempati Pak Yanto beserta keluarga masih berdinding papan dan lantainya masih plester. Keadaan penerangannya minim dan untuk sanitasi masih menggunakan WC umum. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, beliau bekerja sebagai penjaga portal masuk kampung dari jam 11 malam sampai menjelang subuh, dengan penghasilan 400.000 rupiah/bulan.
Karena usianya yang semakin renta, Pak Yanto sudah mulai sakit-sakitan. Sementara anak Pak Yanto hanya seorang penjual bakso cilok keliling, sedangkan suaminya pedagang Mie Kopyok keliling.
Pak Yanto dan keluarganya hanya satu dari sekian banyak potret masyarakat kecil yang menunggu ungkapan kasih sayang.
Petang itu selepas berbuka puasa dan shalat magrib, di kediamannya yang sederhana itu Ia disambangi tim RZ.
Menyampaikan ungkapan cinta dari donatur dalam Bingkisan Lebaran Keluarga (BLK), semoga bingkisan ini mampu kembali menghangatkan nuansa Ramadhan dan mempersipakan diri menyambut kemenangan.
“Terima kasih RZ telah memberikan perhatian pada kami. Bantuannya sangat bermanfaat meringankan beban saya dan keluarga di bulan Ramadhan ini. Semoga RZ dan Donatur selalu dalam lindungan Allah SWT.” ungkapnya singkat dengan mata berkaca-kaca.
Newsroom/Yesi Mariska
Semarang Mr. Yanto (66) is a widower who had a year left by his wife died due to liver disease. He lives with a son, daughter and four little grandchildren in the region of Jatingaleh, Semarang.
Pak Yanto and families live in house made from clapboard wall and the floor is still plaster. The lighting is minimal and sanitation is still using public toilets. To meet the daily needs, he works as a guard portal of the village from 11 pm until dawn, with an income of 400,000 rupiahs / month.
Because Mr Yanto is getting older, he begins to sick Meanwhile Mr. Yanto’s daughter is just a cillok seller while her husband is Mie Kopyok seller.
Mr. Yanto and his family just one of the many portraits of small communities who is waiting for expression of affection
That evening after breaking the fast and Magrib prayer, at his modest residence the simple, he was visited by a team of RZ.
RZ team delivered an expression of love from donators in the Eid Gift for the Needy (BLK), hopefully this parcel is able to -warm Ramadan atmosphere and make preparations to welcome the victory.
“Thanks RZ who has been paying attention to us. The assistance is very helpful to ease my family burden in Ramadan. Hopefully RZ and donators are always in the protection of Allah, “he said briefly with teary eyes.
Newsroom/Yesi Mariska
Semarang