[:ID]SEMARANG. Sebagai lembaga filantropi yang juga fokus menyantuni yatim dan dhuafa, Rumah Zakat berkolaborasi bersama takmir Masjid Assalam untuk memberikan santunan bagi 10 anak yatim dan dhuafa di kelurahan Wonolopo kecamatan Mijen, Kota Semarang pada (08/10). Kegiatan tersebut diawali dengan pengajian Ahad pagi yang merupakan kegiatan rutin di Masjid Assalam.
Mengadakan acara santunan anak yatim di setiap bulan Syuro atau Muharram merupakan kebisaan masyarakat sekitar. Adapun utnuk dananya biasanya berasal dari majelis taklim, perusahaan, instansi pemerintahan dan kali ini Rumah Zakat hadir untuk memberikan santunan berupa bingkisan menarik bagi para yatim dan dhuafa.
Aisyah (5th) adalah salah satu yatim yang diundang dalam kegiatan tersebut. Ia merupakan bungsu dari tiga bersaudara, kedua kakaknya menderita gangguan mental dan cacat fisik sehingga tidak dapat mengenyam pendidikan seperti anak pada umumnya. Setelah ditinggal ayahnya, Aisyah kini tinggal bersama ibunya.
Sementara Bayu (9th), kini tinggal bersama ayahnya semenjak ibunya pergi meninggalkan rumah dikarenakakan permasalahan keluarga. Sepulang sekolah ia ikut berjualan nasi kucing bersama ayahnya.
“Alhamdulilah kita bisa berbagi dengan anak yatim dan dhuafa lewat program Rumah Zakat. Mereka adalah anak kita yang wajib kita perhatikan” Tutur Pak Wasum, takmir masjid saat penyerahan bingkisan. Acara tersebut ditutup suka cita dengan menyantap sarapan nasi godangan bersama.
Newsroom/Ratih
Semarang
[:en]SEMARANG. As a philanthropic institution that also focuses on orphans and dhuafa, Rumah Zakat collaborates with Assalam Mosque takmir to provide gift for 10 orphans and poor people in Wonolopo sub-district of Mijen, Semarang City on (08/10). The activity began with a Sunday morning recitation which is a routine activity in the Assalam Mosque.
Holding an orphanage donation event in every month of Syuro or Muharram is a habit of the surrounding community. The funds are usually derived from majelis taklim, companies, government and this time Rumah Zakat present to provide gift for orphans and dhuafa.
Aisyah (5th) is one of the orphans invited to the event. She is the youngest of three siblings, her two older siblings suffering from mental disorders and physical disabilities so they could not go to school like other children. After his father passed away, she lives with her mother now. While Bayu (9th) lives with his father since his mother left the house due to family problems. After school he went to sell his meal with his father.
“Alhamdulillah we can share with orphans and dhuafa through Rumah Zakat program, they are our children that we must pay attention” said Pak Wasum, takmir mosque during delivery of gift. The event was closed joy by eating breakfast together.
Newsroom / Ratih
Semarang
[:]