[:ID]BIJAK MENYIKAPI TAHUN BARU[:en]WISELY RESPOND TO A NEW YEAR[:]

oleh | Dec 29, 2017 | Inspirasi

[:ID]Sang waktu terus berjalan dan berubah dan tidak ada sesuatu yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri.  Perubahan itu terjadi dengan sendirinya karena dimakan usia seperti umur suatu benda yang lama kelamaan terus berubah tanpa harus ada campur tangan manusia. Namun perubahan perilaku manusia memerlukan ikhtiar yang diawali niat, termasuk di dalam memaknai pergantian tahun baru.

Momentum pergantian tahun, umumnya dirayakan dengan meriah. Penuh sorak-sorai dan gemuruh tiupan terompet yang beraneka ragam bunyinya. Gemerlap lampu tersebar di berbagai sudut kota. Indahnya pancaran kembang api di angkasa mewarnai kegelapan langit pada detik-detik pergantian tahun.

Dari berbagai macam persiapan dan berbagai macam rencana yang telah mereka lakukan tidaklah banyak manfaat yang bisa diambil dari perayaan tahun baru tersebut. Dari hasil pesta perayaan tahun baru tersebut yang tampak hanyalah sampah-sampah yang berserakan di jalan-jalan dan macetnya lalu lintas yang tak terkendalikan setelah selang beberapa jam kemudian. Bukankah ini menunjukkan bahwa peristiwa pergantian tahun hanya merupakan fenomena sesaat yang memberikan kenikmatan dalam hitungan menit. Itulah sebabnya orang secara tidak sadar telah menghamburkan sekian banyak uang untuk menikmati perpindahan tahun tersebut. Bukan Tahun Barunya yang penting, tetapi bagaimana setiap manusia mulai menata ulang sikap mentalnya untuk memasuki tahun baru.

Di balik perayaan malam pergantian tahun baru yang cukup meriah dari tahun ke tahun, sebenarnya ada makna yang bisa diambil dari pergantian tahun itu. Makna yang terkandung adalah, kita harus introspeksi diri kita di tahun sebelumnya dan menentukan visi dan misi yang akan dicapai pada tahun yang baru ini. Pasti kita masih ingat kejadian-kejadian atau peristiwa yang kita alami di tahun sebelumnya, dari mulai peristiwa atau kejadian yang menyenangkan, menyedihkan, menjengkelkan atau bahkan yang memalukan sekalipun. Hal-hal itulah yang dapat kita jadikan sebagai pelajaran di tahun-tahun berikutnya agar kita bisa menjadi seseorang yang lebih dewasa, karena pengalaman atau setiap peristiwa yang kita alami setiap hari merupakan pelajaran kehidupan yang sangat berharga.

Tahun Baru berarti memiliki cara pandang yang baru dan suci dalam upaya dan usaha memperoleh sesuatu yang baru. Tahun Baru juga berarti mengasah kompetensi diri dengan metode yang baru untuk meraih jenjang karier yang baru. Jangan sampai seperti seorang pembelah kayu yang terus menerus menyia-nyiakan waktu dan tenaganya untuk membelah kayu dengan kapak tumpul, karena tidak punya cukup waktu untuk berhenti dan mengasah kapak itu.

Sebagai manusia yang memiliki akal sehat tentunya kita harus bisa merubah cara berpikir dan berperilakunya yang keliru dengan cara melejitkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya secara maksimal dalam bingkai keimanan dan ketaqwaan, menebarkan kebaikan dan mencegah dari perbuatan yang mungkar yang merugikan manusia lainnya. Kita akan dianggap kelompok orang yang beriman jika dalam setiap gerak kita aksi kita selalu bertaburan kebaikan dan sepi dari kemungkaran. Kesadaran untuk menjadi mukmin secara hakiki akan mengantarkan kita kepada pola pikir dan aksi yang positif, mendorong kita untuk melakukan kerja besar dan menghindarkan kita dari perbuatan/pekerjaan yang sia-sia.

Oleh karena itu kita harus mulai dari diri kita (ibda’ binafsik) selanjutnya kesadaran individu harus bermetamorfosis menjadi kesadaran kolektif, menjadi kesadaran umat, sehingga kita mampu menempatkan diri pada tempat yang seharusnya. Kita harus menjadi umat yang mulia dan bukan menjadi hina. Dari sinilah kita bisa menemukan jati diri yang sesungguhnya tentang makna kehidupan dan arti hidup sehingga hidup ini dapat memberi manfaat bagi semua di dalam memperingati tahun.

Sumber : dakwatuna.com

 [:en]

The time goes on and on and there is nothing that does not change except the change itself. The change happens by itself because it is like the age of an object that gradually keeps changing without any human intervention. But changes in human behavior require initiative that begins the intention, including in the meaning of New Year .

The momentum of the New Year, generally celebrated with festive, full of cheers and rumbling of trumpets of various sounds. Sparkling lights are scattered in various corners of the city. The beauty of the fireworks in the sky colored the darkness of the sky at the turn of the year.

 

From the various preparations and various plans they have done there is not much benefit to be taken from the celebration of the new year. From the results of the New Year’s celebration party, it was only the garbage strewn in the streets and traffic jams that were not controlled after a few hours later. Does not this show that the turn of the year is just a momentary phenomenon that gives pleasure in minutes. That is why people have unconsciously spent so much money to enjoy the move that year. It’s not the New Year that matters, but how every human being starts rearranging his mental attitude to enter the new year.

 

Behind the festive New Year’s Eve celebrations year after year, there is actually meaning to be taken from the turn of the year. The meaning is, we must introspect ourselves in the previous year and determine the vision and mission to be achieved in this new year. Surely we still remember the events or events that we experienced in the previous year, from start events or events that are fun, sad, annoying or even embarrassing ones. These are things we can learn as lessons in the years that follow so that we can become someone more mature, because the experience or every event that we experience every day is a valuable life lesson.

 

New Year means having a new and holy perspective in the effort to gain something new. New Year also means honing self-competence with new methods to achieve a new career ladder. Do not be like a wood splitter who constantly wastes time and energy to split the wood with a dull ax, for not having enough time to stop and sharpen the ax.

 

As a man who has a sense of course we must be able to change the way of thinking and misbehavior by way of boosting the potentials that exist in him to the maximum in the frame of faith and devotion, spreading the good and prevent from the actions of the unjust that harm other humans. We will be considered a group of believers if in any of our movements our actions are always sprinkled with the goodness and avoid the bad. The awareness to be true believers will lead us to a positive mindset and action, encouraging us to do great work and keep us from wasted works.

Therefore we must start from ourselves (ibda ‘binafsik) further individual consciousness must metamorphose into collective consciousness, into consciousness of people, so that we are able to put ourselves where it should be. We must be a noble people and not despicable. From here we can find the true identity of the meaning of life and the meaning of life so that life can benefit all in commemorating the year.

Source: dakwatuna.com[:]

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0