YOGYAKARTA. Rumah Zakat kembali salurkan bantuan bibit ikan bawal, benih tamanam cabai, dan 2,5km pipa paralon bagi 17 Dusun di Kecamatan Dukun, Magelang Selasa (25/1). Bantuan tersebut merupakan bagian bantuan fase recovery lokasi bencana letusan Gunung Merapi dan banjir lahar dingin yang masih terjadi hingga saat ini.
Bantuan ini merupakan tahap kedua setelah beberapa waktu yang lalu Rumah Zakat juga menyalurkan 5000 bibit lele dan 26 paket benih cabai. Menurut Mulia, Member Relationship Officer Rumah Zakat, bantuan pertanian diperlukan warga Kecamatan Dukun yang mayoritas petani dan peternak ikan ini. Dari hasil survey yang dilakukan tim Rumah Zakat, ditemukan bahwa areal pesawahan tempat para petani bercocok tanam menjadi subur setelah terkena debu vulkanik Merapi. Namun, kegiatan ekonomi terhenti cukup lama akibat sebagian modal para petani habis untuk memenuhi biaya hidup baik saat di pengungsian maupun pascamengungsi.
Secara simbolis, bantuan bibit ikan bawal diserahkan bersamaan dengan penyerahan bantuan 2,5 km pipa paralen bagi 7 dusun yang mengalami krisis air akibat erupsi Merapi. Jasiyem (50) warga Karanggondang, penerima bantuan bibit ikan bawal menyampaikan terima kasihnya kepada Rumah Zakat yang memberikan bantuan bibit bawal bagi dirinya dan beberapa warga. Demikian juga halnya dengan Tri Hartanto (33), selain mengucapkan terima kasih pada Rumah Zakat dia juga berharap 3 bulan kedepan saat cabainya sudah siap panen, harga cabai masih tinggi. “Semoga panennya berhasil dan harganya masih tinggi. Maturnuwun Rumah Zakat,” ujar Tri.
Bantuan pipa ini diserahterimakan kepada perwakilan dari dusun Rejosari, Jengkol, Demo I, Gawok, Sanden dan Banggalan dalam pengajian akbar Majelis Al Barokah yang diinisiasi oleh Dewan Dakwah Indonesia (DDI) di Masjid Daimul Mukhlisin, Dusun Karanggondang, Desa Ngadipuro, Dukun, Magelelang. Berdasarkan hasil survey DDI, tujuh dusun tersebut sudah menjadi target pengikisan akidah. “Beberapa bantuan dari gereja yang berisikan sembako, disisipi buku bermaterikan pengenalan terhadap yesus dan injil,” ujar Ani, salahsatu tokoh warga Kecamatan Dukun. Ani menambahkan bahwa ada gereja yang akan memberi bantuan pipa. “Alhamdulillah Rumah Zakat bisa lebih dulu membantu,” kata Ani. Slamet (29), warga dusun Sanden yang menerima bantuan pipa berujar, “Alhamdulillah akhirnya ada bantuan yang bukan dari gereja. Terima kasih Rumah Zakat”. Senada dengan Slamet, Tukijo (52) juga mengungkapkan, “Alhamdulillah, matursuwun Rumah Zakat. Niki manfaat sanget kangge warga mriki”. (Alhamdulillah. Terima kasih sekali Rumah Zakat. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga di sini-red).***
Newsroom/Muhammad Zahron
Yogyakarta