Dalam Islam, zakat merupakan salah satu rukun Islam yang
wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Zakat memiliki
peranan penting dalam membersihkan harta dan menyucikan jiwa, serta membantu
mereka yang membutuhkan.
Namun, muncul pertanyaan, bagaimana jika seseorang berzakat
tetapi terlibat dalam praktik korupsi? Apakah zakatnya tetap diterima?
Pengertian Zakat dan
Korupsi
Zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh umat
Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan
ketentuan syariah. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan jiwa, serta
mempererat hubungan sosial dalam masyarakat.
Korupsi dalam konteks Islam adalah mengambil hak orang lain
atau memanfaatkan jabatan untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan cara yang
tidak sah. Korupsi termasuk dosa besar karena merusak tatanan sosial, ekonomi,
dan moral masyarakat.
Dalil-dalil Al-Qur’an
dan Hadis
Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman:
“Ambillah zakat
dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan
mereka …” (Q.S. At-Taubah: 103).
Baca Juga: 7 Manfaat Zakat yang Perlu Diketahui Setiap Muslim
Hadits Rasulullah saw. menyebutkan:
“Tidak akan masuk
surga daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram. Neraka lebih utama baginya.”
(H.R. Ahmad).
Hadis ini menunjukkan bahwa harta yang diperoleh dari cara
yang haram tidak akan membawa berkah dan penerimanya diancam dengan siksa
neraka.
Pandangan Ulama
Buya Yahya, seorang ulama Indonesia, menjelaskan bahwa zakat
yang dikeluarkan dari harta yang diperoleh dengan cara haram tidak akan
diterima oleh Allah Swt. Beliau menyatakan bahwa keabsahan zakat bergantung
pada kehalalan harta yang dizakatkan.
Menurut Buya Yahya, seseorang yang terlibat dalam korupsi
sebaiknya bertaubat dan menghentikan segala bentuk praktik haram tersebut.
Taubat yang dilakukan harus diiringi dengan penyesalan yang mendalam dan tekad
untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Setelah bertaubat, barulah ia dapat
berzakat dari harta yang halal yang diperolehnya.
Konsekuensi dari Zakat Harta Haram
Berzakat dengan harta haram tidak akan menyucikan harta
tersebut dan tidak membawa berkah. Bahkan, Rasulullah saw. mengingatkan bahwa
harta haram akan menjadi api neraka bagi pemiliknya. Oleh karena itu,
membersihkan harta dan jiwa dari segala bentuk praktik haram adalah langkah
pertama yang harus dilakukan sebelum berzakat.
Berzakat adalah kewajiban bagi setiap muslim, namun harus
dipastikan bahwa harta yang dizakatkan berasal dari sumber yang halal. Korupsi
adalah tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam dan merusak tatanan
sosial.
Baca Juga: Apakah Zakat Penghasilan Itu Wajib?
Ulama seperti Buya Yahya menegaskan bahwa zakat dari harta
haram tidak diterima oleh Allah Swt. Oleh karena itu, penting bagi setiap
muslim untuk mencari rezeki yang halal dan menjauhi segala bentuk praktik
haram, termasuk korupsi, agar zakat yang dikeluarkan benar-benar membawa berkah
dan diterima oleh Allah Swt.
Semoga artikel ini memberikan pencerahan dan motivasi bagi
kita semua untuk selalu menjaga kehalalan rezeki dan menjalankan zakat dengan
penuh kesadaran dan ketakwaan. Wallahu
a’lam bishawab.
Sahabat, mari tunaikan zakat bersama Rumah Zakat. Pilih
zakat yang akan Sahabat tunaikan dengan klik di sini.