Sahabat, bersin adalah sesuatu yang pasti terjadi dalam
kehidupan kita. Bagaimana rasanya bersin? Pasti lega sekali. Ternyata, bersin
adalah karunia dari Allah Swt. yang teramat nikmat. Bayangkan jika kita ingin
bersin tapi sulit sekali untuk bersin? Betapa menderita sekali, bukan?
Selain karunia dari Allah Swt., bersin pun mengandung
rahasia ilmiah yang luar biasa. Secara medis, sebenarnya ketika seseorang
bersin tekanan akan meningkat di dalam otak dan mata. Sehingga bersin bisa
menyebabkan risiko pendarahan internal. Namun, dengan kehendak dan kasih sayang
Allah Swt., hal tersebut tidak terjadi. Allah Swt. yang telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sempurna.
Dibalik semua fakta tersebut, kita melihat tanda-tanda
ampunan Allah Swt. kepada manusia. Allah Swt. pun melindungi manusia dari
potensi kerusakan serius yang bisa terjadi secara tiba-tiba dalam tubuhnya
karena bersin.
Baca Juga: Adab Bercanda dalam Islam
Dalam buku “Mukjizat Al-Qur’an & As-Sunnah” karya Dr.
Ahmad Shawqi Ibrahim, seorang anggota Royal Society of Medicine di London menjelaskan
bahwa proses bersin yang dimulai dengan mengambil napas dalam-dalam lalu
mengeluarkannya tiba-tiba dapat memicu serangkaian perubahan fisiologis yang
kompleks.
Sama seperti batuk, bersin juga dapat menyebarkan banyak
partikel dari mulut yang mengandung kuman, yang dapat menularkan penyakit
kepada orang lain. Oleh karena itu, seseorang yang bersin disarankan untuk
menutup mulut dan hidungnya dengan sapu tangan atau pakaian mereka sendiri
untuk mencegah partikel kuman menyebar ke orang-orang di sekitarnya.
Berdasarkan hasil penelitian, ketika kita bersin, ada momen
singkat di mana jantung kita berhenti sejenak. Hal ini mengingatkan kita pada
anugerah Allah Swt. dalam bentuk fungsi jantung yang baik. Dr. Shawqi
menambahkan bahwa ketika bersin, kita melepaskan partikel-partikel dari mulut
yang bisa mengandung kuman dan berpotensi menularkan penyakit kepada orang
lain. Oleh karena itu, penting untuk menutup mulut dan hidung dengan sapu
tangan atau pakaian saat bersin untuk mencegah partikel kuman ini mencapai
orang-orang di sekitar kita.
Baca Juga: Amalan Penghuni Surga
Nabi Muhammad saw. telah mengajarkan adab saat bersin
tersebut jauh sebelum pengetahuan medis tentang penyebaran penyakit lewat
bersin ditemukan. Dicatat bahwa setiap kali Rasulullah saw. bersin, beliau
selalu menutup mulutnya dengan tangan atau pakaian. Selain itu, penting untuk
tidak menahan bersin, terutama dalam situasi formal atau selama ibadah, karena
dapat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti pecahnya pembuluh darah,
gendang telinga, atau masalah di diafragma, meskipun hal ini jarang terjadi.
Saat bersin, sebaiknya kita mengucapkan “alhamdulillah”
untuk bersyukur kepada Allah Swt. atas nikmat bersin ini. Orang lain yang
mendengar bersin pun seharusnya mendoakan orang yang bersin dan memohon kepada
Allah Swt. untuk selalu melindunginya. Begitulah adab bersin yang diajarkan
oleh Islam.
Dalam sebuah hadits, Aisyah r.a. berkata bahwa seorang pria
bersin ketika sedang duduk bersama Rasulullah saw., lalu ia bertanya kepada
Nabi saw., “Wahai Rasulullah, apa
yang harus saya katakan saat bersin?”
Nabi menjawab,
“Katakanlah, ‘Alhamdulillah’ (segala puji bagi Allah).” Lalu orang
lain yang hadir bertanya, “Apa yang harus kita katakan kepada orang yang
bersin?”
Nabi menjawab,
“Katakanlah, ‘Yarhamukallah’ (Semoga Allah merahmatimu).” Orang
tersebut kemudian bertanya lagi, “Jika mereka mengucapkan itu kepada saya,
apa yang harus saya jawab kepada mereka?”
Nabi menjawab,
“Katakanlah, ‘Yahdikumullah wa yuslihu balakum’ (Semoga Allah membimbing
dan memperbaiki kondisimu).” (H.R. Al-Baihaqi).