YOGYAKARTA. Posko layanan kesehatan dan dapur umum akan didirikan oleh Rumah Zakat bersama PT PGN (Persero) Tbk di barak pengungsian Purwbinangun, Kamis (28/10). Pemilihan lokasi di Purwobinangun adalah tepat karena jumlah pengungsi di sana paling banyak.
Posko tersebut akan disediakan selama 10 hari. Dari keterangan Kabid Gempa dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, I Gede Wayan Swantika, dibutuhkan waktu 3-4 minggu hingga merapi dinyatakan aman.
“Kami akan optimalkan peran ambulans dan Mobil Klinik Rumah Zakat untuk memberikan bantuan kesehatan bagi warga di beberapa barak pengungsian yang ada,” ujar Endah, Coordinator Medis dalam tanggap bencana Merapi ini. Selain itu, support dapur umum juga akan berkordinasi dengan posko utama dalam penyalurannya. Selain untuk mensupport logistik pengungsi, dapur umum Rumah Zakat juga akan mensupport tim atau petugas yang membantu selama proses penguangsian yang berlangsung.
Sejumlah tim medis dan relawan yang diterjunkan di lokasi bencana letusan Gunung Merapi sudah mulai dirasakan manfaatnya bagi para korban bencana. Sejak hari kedua pasca bencana, tim Rumah Zakat yang terbagi dalam 4 regu membantu korban di beberapa posko pengungsian Hargobinangun, Purwobinangun, Kepuhharjo, dan Muntilan Magelang Jawa Tengah.
Di Posko Kepuhharjo sejumlah relawan dari beberapa kampus bergabung untuk memulihkan kondisi anak-anak korban bencana yang sementara tinggal di barak pengungsian ata dikenal dengan trauma healing. Sukijo, Relawan yang terlibat dalam proses trauma healing tersebut mengungkapkan bahwa anak-anak di sana umumnya merasa tertekan karena lingkungan bermain di pengungsian berbeda dari pada di sekitar rumahnya. “Kita bantu mereka untuk bisa beradaptasi di lingkungan pengungsian dengan memberikan beberapa permainan yang bisa mengembalikan kondisi psikologis mereka,” ujar Sukijo.
Selain memberikan bantuan berupa trauma healing, kornet Superqurban juga masih terus disalurkan Rumah Zakat sebagai sarana memenuhi kecukupan gizi pengungsi. Total hingga hari ini tersalurkan 750 kornet Superqurban. Jumlah ini baru disalurkan ke tiga titik pengungsian.
Dari data yang berhasil dihimpun, total jumlah pengungsi yang ditempatkan di 7 titik posko barak pengungsian adalah 15.365 jiwa. Jumlah pengungsi tersebut lebih besar dari jumlah yang diprediksikan sebanyak 13.581 jiwa. “Banyak warga di kawasan rawan bencana yang sebenarnya cukup aman merasa ketakutan sehingga turut pula mengungsi di barak yang disediakan,” ujar Lurah Purwobinangun, Suharno, yang sekaligus menjadi penanggungjawab barak pengungsian Purwobinangun.
Newsroom/Muhammad Zahron
Yogyakarta