GUNUNG KIDUL. Salah satu kegiatan pembinaan masyarakat selain majelis hikmah dan kegiatan belajar baca tulis Al-Quran (BBTQ) yang selama ini sudah berjalan di ICD Margorejo, ada juga kegiatan rutin lain yang diadakan setiap bulan selama 2 kali tepatnya minggu ke 1 dan minggu ke 3 bertempat di Rumah TPA Jalan Jem ur Wonosari Rt 02/ Rw 05 Kel. Jemur Wonosari yang para anggotanya adalah merupakan ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Bank Sampah Syariah Jemur Wonosari.
Kegiatan tersebut ialah belajar sulam pita yang sudah berjalan ± sampai dengan 4 bulan lebih dengan di dampingi oleh ibu Yuyun selaku trainer pelatihan sulam pitanya. Saat ini ibu-ibu baru mempelajari tehnik menyulam pita yang diaplikasikan ke media kerudung atau jilbab.
Nantinya dari kelompok ini kedepannya akan dibentuk kelompok usaha sulam pita, dengan harapan dari hasil karya-karya ibu-ibu ini bisa dipasarkan dan pada akhirnya bisa menambah penghasilan bagi anggota kelompok sulam pita tersebut.
“Terima kasih RZ sudah memberi kami kegiatan pelatihan sulam pita, semoga ibu-ibu yang ikut pelatihan ini nantinya bisa mandiri. Aamiin,” ungkap ibu Nuril Masita selaku kordinator kelompok sulam pita ICD Margorejo. (26/04).***
Newsroom/Yosef F
Gunung Kidul
GUNUNG KIDUL. Since January 2015, RZ has provided regular creative training for housewives in Margorejo ICD and member of Wonosari Waste Bank Community, Gunung Kidul.
In this class, they are trained to embroider ribbon into various media such as veil, dress, and table cloth. They are mentored and trained by Yuyun who is assigned as ICD Facilitator.
Yuyun expects that she could from a ribbon embroidery business community and empower local people in Margorejo. She thinks that their products are saleable in the market.
“Thanks to RZ for the training, hopefully we could be more independent economically as soon as possible,” Nuril Masita, a coordinator of ribbon embroidery training, said. ***