[:ID]
TEGAL. Ahad (05/11), Rumah Zakat melalui Fasilitator Desa Berdaya menyelenggarakan pelatihan membuat keripik tempe untuk ibu-ibu Dukuh Gayam, Desa Banjaranyar, Tegal. Kegiatan pelatihan ini adalah salah satu anak program dari program Dapur Mandiri yang fokus pada pemberdayaan ibu-ibu. Miska Fasilitator Desa Berdaya berharap, keripik tempe ini akan menjadi salah satu produk KUBE “Dapur Mandiri” nantinya.
Kegiatan yang dihadiri oleh sepuluh orang ibu-ibu ini, mendapat sambutan positif dari Bu Hartati selaku Ibu RT di Dukuh Gayam.
“Saya senang dan bersyukur karena semenjak Rumah Zakat hadir di Dukuh ini, masyarakat sangat terbantu. Terlebih kegiatan pelatihan untuk ibu-ibu seperti ini. Harapan saya, semoga kegiatan ini tidak berhenti hanya sampai pada pelatihan saja melainkan ada tindak lanjut dari masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat guna membentuk usaha bersama”. Tutur Hartati
Program ini lahir atas kegiatan tidak produktif yang dilakukan ibu-ibu yang berprofesi sebagai petani saat tidak sedang musim tanam.
“Dengan adanya program ini semoga ibu-ibu bisa terberdayakan, dan bisa mendapatkan penghasilan tambahan.” Imbuh Miska, Fasilitator Rumah Zakat.
Newsroom/ Lailatul Istikhomah
Tegal[:en]TEGAL. Sunday (05/11), Rumah Zakat through Empowered Village Facilitator held a training to make tempe chips for mothers of Gayam Hamlet, Banjaranyar Village, Tegal. This training activity is one of the programs of Dapur Mandiri which focus on empowering woman. Miska Facilitator of empowered village hopes, this tempeh chips will be one of KUBE “Dapur Mandiri” product in the future.
The event which was attended by ten of these mothers, received positive response from Mrs. Hartati as Mrs. RT in Hamlet Gayam.
“I am glad and grateful because since Rumah Zakat is present in this village, the community is very helpful, especially the training activities for women like this. I hope, this activity does not stop only to the training course but there is follow-up from the community to apply knowledge obtained to form a joint business “. Said Hartati
This program was born on unproductive activities conducted by woman who work as farmers.
“With this program, hopefully mothers can be empowered, and can get additional income.” Said Miska, Facilitator of Rumah Zakat.[:]
