[:ID]DEPOK. Safri Mulyadi, petugas ambulan Rumah Zakat yang beroperasi di Tangerang kembali mengantarkan pasien ke luar kota. Rabu, (05/04) malam, ia mendapat amanah untuk mengantarkan jenazah seorang bayi asal Cileungsi, Depok ke Gunung Kidul, Yogyakarta.
“Waktu di kantor, saya di telpon oleh pihak keluarga pukul 3 sore. Setelah mendapatkan kabar tersebut, saya langsung telpon keluarga saya yang ada di rumah, ngasih tau kalau saya mau ke Yogyakarta jam 7 malam.” Ungkap Safri.
“Saya ditelpon oleh pihak keluarga itu pukul 3 sore saat dikantor. Setelah dikabari itu saya langsung menelpon keluarga di rumah bahwa saya akan ke Yogyakarta. Setelah itu, pukul 7 nya saya berangkat,” ungkap Safri.
Permintaan pengantaran yang sedikit mendadak membuat Safri tidak bisa menyiapkan bekal terlalu banyak. Hanya berbekal doa dan restu dari keluarga, iapun langsung berangkat menuju Kota Yogyakarta bersama 1 orang asisten driver.
“Saya ngga bawa bekal apa-apa, ke rumah aja nggak sempat karena takut macet. Cuman doa dan restu keluarga aja supaya lancar dan diberi keselamatan di perjalanan,” tutur Safri.
Safri tiba di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta sekitar pukul 4 pagi. Sesampainya di rumah duka, ia beristirahat sejenak lalu kembali melanjutkan perjalanan pulang menuju Depok. “Tak perlu bekal macam-macam. Doa saja cukup supaya saya bersama penumpang selalu dalam lindungan-Nya,” tambahnya.
Newsroom/Dian Ekawati
Depok
[:en]DEPOK. Safri Mulyadi, Rumah Zakat ambulance officer which operates in Tangerang escorted patients out of the city. Wednesday (05/04) night, he got a mandate to deliver the body of one baby from Cileungsi, Depok to Gunung Kidul, Yogyakarta.
“When in the office, I was called by the family that I should escort at 3 pm. After getting the news, I immediately call my family to tell them that I will go to Yogyakarta at 7pm. ” Safri Revealed.
The sudden request from the family made Safri could not prepare himself too much. Only armed with prayer and blessing of the family, he also immediately went to Yogyakarta with 1 person assistant driver.
“I did not prepare anything, I don’t have much time to go home for fear of traffic jams. It is only family prayer and blessing so the journey can go smoothly and safety ” Safri said.
Safri arrived in Gunung Kidul, Yogyakarta about 4 am. Arriving at the funeral home, he was taking a break and then resumed to go back to Depok. “No need anything. Prayer is just enough so that me and the passengers always in His protection, “he added.
Newsroom/Dian Ekawati
Depok[:]