Oleh Wahyuni Juniarti Talib
Rumah Zakat-Regional Kasulpa
Allah mengancam orang-orang yang suka mengandai-andai (taswif), Allah SWT berfirman: Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka), QS.al-Hijr:3.
Al-Qurthubi menafsirkan ayat ini sebagai berikut, mereka dilalaikan oleh angan-angan maksudnya mereka sibuk dengan angan-angan hingga melupakan ketaatan. Hasan al-Bashri berkata, “Bila angan-angan seorang hamba itu panjang, maka pekerjaannya akan jelek.”
Lantas Imam al-Qurthubi mengomentari perkataan Hasan al-bashri “Benar apa yang dikatakan oleh rahimahullah(Hasan Al-Bashri), sesungguhnya angan-angan itu akan membuat malas untuk bekerja, dan akan abadi dalam masalah duniawi.” Orang yang suka berangan-angan akan selalu condong kepada hawa nafsu serta akan menghasilkan sikap taswif .
Bila seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan namun angan-angannya panjang, maka dia berkata, ”Saya akan melaksanakannya esok pagi atau lusa, atau bulan depan, atau tahun depan,” begitulah umurnya habis untuk berandai-andai, akhiratnya tidak bisa mencapai apa-apa yang dia inginkan. Saufa (andaikan) adalah salah satu tentara iblis, kalau memang bukan, mengapa manusia berandai-andai padahal dia tidak tahu apakah dia akan hidup pada kesempatan yang akan datang atau tidak.
Untuk itu Abdullah bin Umar mewasiatkan sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Bukhari, “Bila kamu berada pada pagi hari maka janganlah menunggu sore hari, bila engkau berada pada waktu sore maka janganlah menunggu waktu pagi. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang sakit dan pergunakan waktu hidup sebelum datang kematian.”
Benarlah apa yang dikatakan oleh seorang penyair, “Berbekallah dengan takwa karena kamu tidak mengetahui, bila malam telah gelap gulita apakah akan hidup sampai waktu fajar.” Banyak orang sehat meninggal bukan karena penyakit, banyak orang sakit yang tetap hidup beberapa waktu, banyak pemuda yang hidup sepanjang hari dalam keadaan aman, tanpa mengetahui bahwa kain kafan sedang ditenun.
Sobat, berandai-andai adalah salah satu perkara yang menghambat usaha untuk memanfaatkan waktu. Hati-hatilah dengan Taswif (berandai-andai) dan kita harus mencabut sifat ini serta menggantinya dengan perbuatan, kemauan baja, dan tekad yang kuat.