[:ID]BERALIH PROFESI, KINI MASLIKAH MENJADI PENGRAJIN KAIN RAJUT DI DESA BERDAYA PURWOREJO[:]

oleh | Mei 21, 2018 | News

[:ID]PURWOREJO. Sejak Desember 2016 Maslikah akhirnya menginjakkan kaki di tanah Nusantara. Ia adalah salah satu penerima manfaat bantuan ekonomi Rumah Zakat di Desa Berdaya Purworejo. Setelah kurang lebih 6 tahun menjadi tenaga kerja migran di berbagai negara, ia memutuskan untuk pulang ke Indonesia agar bisa berkumpul bersama keluarga.

“Ah pokoknya aku ndak mau balik lagi ke luar, aku harus nyari kerja,” kata Maslikah.

Menurutnya motivasi paling kuat untuk tidak kembali ke luar negeri menjadi tenaga kerja migran memang berasal dari diri sendiri. Sejak pulang ke Desa Purworejo Maslikah langsung aktif di PKK dan mengikuti pelatihan rajut dari pemerintah setempat. Bahkan kini Maslikah aktif berbagi ilmu yang telah ia dapat dengan tetangga-tetangganya.

Maslikah produktif membuat rajutan sejak Oktober 2017. Dalam sebulan rajutan yang bisa diproduksi mencapai 10 produk.
“Lumayan banyak orderan dari teman-teman di luar negeri untuk keluarga mereka yang ada di Solotiga, Semarang, Rowosari dan daerah-daerah lain,” jelas Maslikah.

Untuk produksi, Maslikah dibantu suaminya setiap usai kerja. Kadang para tetangganya pun ikut membantu sambil belajar. Harga yang dibandrol untuk produk-produk rajutan Maslikah berkisar Rp150.000 hingga Rp300.000, tergantung ukuran dan kerumitan model rajutan. “Alhamdulillah bisa untuk nambah uang saku anak-anak, dan bisa ngasih juga walau enggak banyak untuk ibu-ibu yang belajar dan membantu produksi,” tambah Maslikah.

Maslikah berharap dirinya tidak perlu menjadi tenaga kerja migran lagi, ia tidak ingin meninggalkan anak dan suaminya. Maslikah juga ingin agar warga Desa Purworejo memiliki mindset yang sama seperti dirinya bahwa di Indonesia pun khususnya di Desa Purworejo, mereka tetap bisa sukses dan hidup bahagia bersama keluarga.

Newsroom
Yadi / Lailatul Istikhomah[:]