Sahabat, seiring berjalannya waktu, kebiasaan tidur manusia
telah mengalami perubahan signifikan. Pada masa sekarang, orang tidur di atas
kasur yang empuk, berbeda jauh dengan kebiasaan tidur pada zaman Rasulullah
Muhammad saw.
Pada masa itu, tidur dilakukan dengan beragam metode,
seperti tidur di atas tikar, permadani kulit, alas lantai, dipan, atau bahkan
langsung di atas lantai tanpa menggunakan alas.
Menurut riwayat yang disampaikan oleh Imam Bukhari, terdapat
catatan ketika Rasulullah saw. tidur telentang di dalam masjid, dengan
meletakkan salah satu kakinya di atas yang lain. Tikar yang digunakan oleh
Rasulullah saw. terbuat dari kulit yang disamak, di dalamnya diisi dengan sabut
dari kulit pohon kurma.
Rasulullah saw. pun biasa tidur di atas kain kasar yang
dilipat dua kali. Namun, pernah suatu ketika melipatnya hingga empat kali dan
kemudian mengembalikannya ke kondisi semula karena mengganggu kenyamanan salat
malamnya.
Baca Juga: Rasulullah Sosok yang Penyayang, Ini Dia Buktinya!
Dalam buku “Kelengkapan Tarikh Rasulullah” karya
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dijelaskan bahwa Rasulullah juga tidur di atas
tikar sambil berselimut. Beliau memerintahkan agar Jibril tidak datang
kepadanya saat berada di dalam selimut kecuali saat berada di selimut Aisyah.
Bantal Rasulullah saw. terbuat dari kulit dengan isi sabut
pohon kurma. Sebelum tidur, beliau berdoa, “Dengan
nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati,” lalu membaca beberapa surah
sebagai pembacaan sebelum tidur.
Rutinitas Rasul saw.
Sebelum Tidur
Rasulullah juga memiliki rutinitas sebelum tidur yang
meliputi meniup kedua telapak tangannya dan mengusap seluruh anggota tubuh yang
bisa dijangkau. Posisi tidurnya adalah miring ke kanan dengan tangan kanan di
bawah pipi kanan. Beliau selalu berdoa agar dijauhkan dari azab Allah Swt. saat
membangkitkan hamba-Nya.
Sebelum beranjak tidur, Rasulullah saw. selalu bersyukur
atas nikmat yang diterimanya, termasuk makanan, minuman, kecukupan, dan tempat
tinggal. Beliau menyadari bahwa banyak orang yang kurang beruntung dan tidak
memiliki tempat tinggal yang layak.
Baca Juga: Bagaimana Cara Rasulullah Berjalan? Yuk Simak Hadis-Hadisnya!
Tidur Rasulullah saw. dianggap sebagai tidur yang ideal, di
mana hanya mata yang tidur, bukan hatinya. Beliau bisa bangun tanpa dibangunkan
oleh orang lain, menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi.
Itulah gambaran bentuk Kasur Rasulullah saw. dan rutinitas
beliau sebelum beranjak tidur. Semoga bisa menambah wawasan dan menambah
kecintaan kita kepada Rasulullah saw.
Rumah Zakat merupakan lembaga amil zakat nasional (laznas)
yang dikenal publik sebagai laznas yang terpercaya dan profesional. Sahabat
bisa menitipkan zakatnya melalui Rumah Zakat dengan mengikuti tautan ini.
Sahabat pun bisa menggunakan fitur Kalkulator Zakat untuk
memudahkan penghitungan zakat Sahabat.