TERNYATA ADA BENTUK GHIBAH YANG DIPERBOLEHKAN, APA SAJA?

oleh | Jul 4, 2024 | Inspirasi

Ghibah, atau yang lebih kita kenal sebagai gosip, seringkali dianggap sebagai perilaku negatif yang harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Islam melarang keras ghibah karena dapat merusak hubungan antar sesama dan menimbulkan berbagai macam fitnah.

Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa bentuk ghibah yang ternyata diperbolehkan? Ya, ini karena adanya kondisi-kondisi tertentu. Nah, artikel kali akan membahas bentuk ghibah yang diperbolehkan dalam Islam. Yuk, simak!

Apa Itu Ghibah dan Mengapa Umumnya Dilarang?

Ghibah adalah membicarakan seseorang di belakang, sekalipun apa yang dibicarakan itu benar . Dalam Islam, ghibah dianggap sebagai dosa besar karena bisa merusak hubungan antar sesama dan menimbulkan fitnah. Dalam QS. Al-Hujurat: 12, Allah SWT berfirman:

وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.”

Ayat ini dengan tegas melarang ghibah dan menggambarkan betapa menjijikkannya tindakan tersebut.Hal ini menunjukkan betapa seriusnya larangan terkait hal ini.

Kondisi-Kondisi Ghibah Yang Diperbolehkan

Meskipun umumnya dilarang, tapi  ada beberapa situasi dan kondisi tertentu di mana Islam memperbolehkan ghibah untuk tujuan kebaikan dan keadilan. Berikut ini adalah beberapa kondisi dimana ghibah dibolehkan:

Pertama, dalam situasi di mana seseorang melakukan tindakan yang merugikan atau berbahaya bagi dirinya sendiri atau orang lain, kita boleh menceritakan keburukan orang tersebut kepada seseorang yang dapat memberikan solusi atau menghentikan kemungkaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar tindakan yang salah dapat segera diatasi demi kebaikan bersama.

Selain itu, ada kalanya kita menghadapi masalah yang sulit diselesaikan sendiri dan membutuhkan nasihat dari orang lain. Dalam kondisi ini, kita diperbolehkan untuk menceritakan masalah yang kita hadapi, termasuk keburukan atau kesalahan orang lain yang terkait dengan masalah tersebut, asalkan tujuannya untuk mencari solusi.

Lebih jauh lagi, Islam sangat menjunjung tinggi keadilan. Maka dari itu, jika seseorang mengalami ketidakadilan atau kezaliman, ia diperbolehkan untuk mengungkapkannya demi mendapatkan keadilan, tak terkecuali dalam hal ghibah. Dengan begitu, seseorang dapat menmendapat cari pertolongan diperlukan untuk memperoleh keadilan yang seharusnya.

Terakhir, dalam beberapa situasi, mengungkap keburukan seseorang bisa jadi diperlukan untuk mencegah keburukan yang lebih besar. Misalnya, dalam pemilihan pemimpin, kita perlu mengetahui rekam jejak calon pemimpin tersebut untuk memastikan bahwa mereka adalah orang yang tepat untuk memimpin.

Kesimpulan

Itulah tadi pembahasan mengenai bentuk ghibah yang diperbolehkan dalam Islam. Jadi, ghibah memang harus dihindari. Namun, dalam beberapa kondisi tertentu, ghibah dibolehkan jika tujuannya adalah untuk kebaikan, keadilan, atau mencegah keburukan yang lebih besar. Maka dari itu, penting untuk menjaga niat dan memastikan bahwa apa yang kita lakukan adalah demi kebaikan. Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.