BENARKAH RASULULLAH LEBIH BANYAK BERPUASA DI BULAN SYA’BAN?

oleh | Feb 20, 2024 | Inspirasi

Banyak yang mengatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan
persiapan sekaligus pemanasan menuju bulan suci Ramadan. Di bulan ini setiap
muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah agar saat memasuki bulan suci
Ramadan semakin terbiasa melakukan amal kebaikan.  

Salah satu amal ibadah yang bisa kita lakukan di bulan Sya’ban
adalah berpuasa. Itulah mengapa Rasulullah saw. banyak berpuasa di bulan ini. Hal
itu dikatakan oleh Aisyah r.a. istri Nabi saw. Menurut Aisyah r.a., Rasulullah
saw. lebih banyak melakukan puasa sunah di bulan Sya’ban.

Dari Aisyah r.a., ia berkata, “Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw. berpuasa sebulan penuh
selain bulan Ramadan. Juga saya tidak pernah melihat Beliau banyak berpuasa
kecuali di Bulan Sya’ban.” (H.R. Muttafaq Alaih).

Tak hanya dari penuturan Aisyah r.a., Sahabat lain pun
mendapati Rasulullah saw. lebih banyak berpuasa sunah di bulan Sya’ban.

Dari Usamah bin Zaid r.a., ia berkata: Aku bertanya pada
Rasulullah, “Wahai Rasulullah, aku tak
melihat engkau berpuasa dalam sebulan sebagaimana engkau lakukan di bulan
Sya’ban.” Rasulullah menjawab, “Bulan itu (Sya’ban) adalah bulan yang banyak
orang lalai darinya, karena berada di antara bulan Rajab dan Ramadan. Pada
bulan Sya’ban, amalan diangkat kepada hadirat Allah, maka aku ingin amalanku
diangkat selagi aku sedang berpuasa.” (H.R. An Nasa’i).

Baca Juga: 7 Amalan Pada 10 Hari Ramadan

Alasan Rasulullah
saw. Banyak Puasa di Bulan Sya’ban

Ada beberapa alasan mengapa Rasulullah saw. banyak berpuasa
sunah di bulan Sya’ban. Berikut alasannya!

1. Karena Rasulullah saw. ingin amalannya diangkat
saat sedang berpuasa. Hal tersebut seperti yang telah dijelaskan dalam hadis
riwayat An-Nasa’i di atas.

2. Karena Rasulullah saw. paling menyukai bulan Sya’ban
untuk berpuasa sunah. Hal tersebut berdasarkan pada hadis berikut ini:

“Bulan
yang paling dicintai oleh Rasulullah saw. untuk berpuasa sunah adalah bulan
Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadan.” (H.R. Abu Daud dan
Ibnu Majah).

3. Karena dianjurkan puasa sunah terlebih dahulu
sebelum mengerjakan puasa wajib di bulan Ramadan. Hal tersebut berdasar pada
sabda Nabi berikut ini:

 

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah
saw. bersabda, “Janganlah salah seorang
diantara kalian mendahului puasa Ramadan dengan puasa (sunah) sehari atau dua
hari sebelumnya, kecuali jika seseorang telah biasa berpuasa sunah (misalnya
puasa Senin-Kamis atau puasa Daud—pent) maka silakan ia berpuasa pada hari
tersebut.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

 

Sahabat, mari kunjungi infak.id dari Rumah Zakat untuk infak
hariannya. Ikuti pula program infak harian dalam infak.id agar bisa ikut serta
memberi #ManfaatHebat bagi sesama.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0