Rasulullah Saw. dikenal sebagai ahli tahajud. Malam-malam
beliau diisi dengan salat dan bermunajat kepada Allah Swt. Meskipun Rasulullah
Saw. sudah dijamin masuk surga, akan tetapi beliau masih salat dengan rajin dan
beribadah dengan sungguh-sungguh. Masyaallah!
Betapa Rasulullah Saw. adalah sosok teladan terbaik sepanjang masa.
Perihal salat tahajud ini merupakan perintah dari Allah Swt.
kepada hamba-hamba-Nya. Meskipun status salat ini bersifat sunah, akan tetapi
merupakan salat yang utama setelah mengerjakan salat fardhu. Ada keutamaan yang
luar biasa di dalam salat tahajud ini.
“Dan pada sebagian
malam hari salat tahajudlah kamu.” (Q.S Al-Isra’: 79).
Baca Juga: Meneladani Cara Makan Rasulullah
Salah satu keutamaan dari salat tahajud adalah diberikannya berbagai
macam kenikmatan yang menyedapkan mata (surga) kepada mereka yang menegakkan
salat malam. Allah Swt. memuji mereka yang rela terbangun dari lelapnya tidur
untuk berwudhu dan mendirikan tahajud.
“Lambung mereka jauh
dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut
dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berkan kepada
mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang Kami sembunyikan untuk mereka
yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan mata sebagai balasan terhadap
apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. As-Sajadah: 16-17)
Tahajudnya Rasulullah
Saw.
1. Rasulullah Saw. tetap tahajud meski sedang
sakit atau malas
Seperti yang diriwayatkan dari hadits Abu Daud, Rasulullah
Saw. adalah Nabi yang tak pernah meninggalkan salat tahajud. Bahkan, ketika
sakit atau rasa malas melanda, Rasulullah Saw. tetap mendirikan salat tahajud
meski sambil duduk.
2. Rasulullah Saw. salat tahajud hingga
kakinya bengkak dan pecah-pecah
Dari Mughirah bin Syu’bah, bahwa Rasulullah Saw. sampai
bengkak kedua kakinya karena salat malam yang dikerjakannya. Dikatakan kepada
Rasulullah Saw., “Mengapa engkau
melakukan hal ini padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan akan
datang?” Beliau bersabda, “Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur?’”
(H.R. Bukhari dan Muslim).
Abu Hurairah berkata, “Rasulullah
Saw. salat hingga rekah kedua kakinya, yakni pecah-pecah kedua kakinya.” (H.R. An-Nasa’i).
3. Rasulullah Saw. salat tahajud dengan bacaan
yang panjang
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, dikatakan
bahwa Hudzaifah ra. menceritakan bahwa dirinya pernah salat tahajud bersama
Rasulullah Saw. Ketika salat tahajud, Rasulullah Saw. membaca surah yang
panjang seperti Al-Baqarah atau Ali Imran.
Rasulullah Saw. dikenal dengan salat tahajudnya yang panjang
dan lama. Bukan tanpa sebab Rasulullah Saw. melakukan hal demikian. Semua itu
demi rasa syukurnya kepada Allah Swt.
Baca Juga: Mengenal 9 Pedang Rasulullah
4. Rasulullah Saw. banyak berdoa dan
bermunajat kepada Allah Swt. saat tahajud
Aisyah ra. istri Nabi Saw. pernah berkata, “Suatu malam pernah aku kehilangan Nabi dari
tempat tidur. Maka, aku meraba-raba, hingga tanganku menyentuh telapak kaki
beliau. Saat itu beliau sedang sujud dan kedua telapak kakinya tegak. Beliau mengucapkan,
‘Wahai Allah, aku berlindung kepada ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, keampunan-Mu
dari siksaan-Mu, aku berlindung kepada-Mu dari diri (siksa)-Mu, tidak dapat
kuhitung pujian atas-Mu. Engkau sebagimana yang Engkau puji bagi diri-Mu.’”
(H.R. Muslim).
Masyaallah! Itulah
sedikit gambaran tentang tahajudnya Rasulullah Saw. sang Nabi terakhir. Betapa
sungguh-sungguhnya beliau menegakkan salat malam padahal beliau dijamin masuk
surga dan dibersihkan dosa-dosanya oleh Allah Swt.
Lantas, bagaimana dengan diri kita? Padahal kita tidak
dijamin langsung masuk surga seperti Rasulullah Saw. Lalu, mengapa diri masih
malas mendirikan tahajud? Astghfirullah hal adziim.