Sebuah studi terbaru dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa bayi dapat mencium rasa takut. Mereka belajar mendeteksi suatu ancaman dan mengingatnya sepanjang waktu hanya dengan mencium bau ibu mereka saat ketakutan.
“Penelitian kami memperlihatkan, bayi dapat belajar dari ekspresi ibu yang ketakutan, sangat dini dalam kehidupan. Sebelum memiliki pengalamannya sendiri, mereka pada dasarnya mendapatkankanya dari pengalaman ibu mereka, ” ujar pemimpin peneliti, Jacek Debiec dari University of Michigan Medical School di Amerika Serikat seperti dilansir India Express.
“Yang terpenting, memori maternal yang ditransmisikan ini bersifat jangka panjang, sementara untuk jenis pembelajaran bayi lainnya, jika tidak dilakukan berulang-ulang, maka akan hilang,” tambahnya.
Dalam percobaan pertama yang dilakukan secara langsung, para peneliti mempelajari beberapa induk tikus yang telah memahami rasa takut pada bau peppermint.
Mereka mengajarkan rasa takut ini dengan memberikan sengatan listrik ketika para induk ini mencium aroma peppermint sebelum mereka hamil. Hasil percobaan memperlihatkan, para induk tikus “mengajarkan” rasa takut yang sama pada bayi mereka di hari-hari pertama kehidupan melalui alarm bau yang dikeluarkan selama ketakutan.
Melalui pencitraan otak khusus para peneliti memusatkan perhatian pada struktur otak yang disebut amigdala lateral sebagai lokasi kunci tentang pemahaman rasa takut. Mereka bahkan menunjukkan, hanya melalui reaksi ketakutan dari ibu mereka terhadap bau peppermint, sudah cukup untuk membuat bayi tikus yang baru lahir takut pada hal yang sama.
Kemudian, ketika para peneliti memberi para bayi tikus sebuah zat yang dapat memblokir aktivitas amigdala, para bayi ini gagal belajar rasa takut pada bau peppermint.
“Ini menunjukkan, mungkin ada cara untuk mencegah anak-anak memahami respon ketakutan tidak rasional dari ibu mereka, atau mengurangi dampaknya,” kata Debiec.
Sumber: liniberita.com
Infants can smell fear. They learn to detect threats and remember these for long just by smelling the odour their mother gives off when she feels fear, says a study.
“Our research demonstrates that infants can learn from maternal expression of fear, very early in life,” said lead researcher Jacek Debiec from the University of Michigan Medical School in the US.
Before having their own experiences, they basically acquire their mothers’ experiences.
“Most importantly, these maternally-transmitted memories are long-lived, whereas other types of infant learning, if not repeated, rapidly perish,” he added.
In the first direct observation of this kind of fear transmission, researchers studied mother rats who had learned to fear the smell of peppermint – and showed how they “taught” this fear to their babies in their first days of life through their alarm odour released during distress.
The researchers taught female rats to fear the smell of peppermint by exposing them to mild, unpleasant electric shocks while they smelled the scent, before they were pregnant.
Using special brain imaging, they zeroed in on a brain structure called the lateral amygdala as the key location for learning fears.
The team even showed that just the piped-in scent of their mother reacting to the peppermint odour she feared was enough to make the newborns fear the same thing.
And when the researchers gave the baby rats a substance that blocked activity in the amygdala, they failed to learn the fear of peppermint smell from their mothers.
“This suggests,” Debiec said, “that there may be ways to intervene to prevent children from learning irrational or harmful fear responses from their mothers, or reduce their impact.”
The study appeared in the journal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Courtesy: http://indianexpress.com
Sebuah studi terbaru dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa bayi dapat mencium rasa takut. Mereka belajar mendeteksi suatu ancaman dan mengingatnya sepanjang waktu hanya dengan mencium bau ibu mereka saat ketakutan.
“Penelitian kami memperlihatkan, bayi dapat belajar dari ekspresi ibu yang ketakutan, sangat dini dalam kehidupan. Sebelum memiliki pengalamannya sendiri, mereka pada dasarnya mendapatkankanya dari pengalaman ibu mereka, ” ujar pemimpin peneliti, Jacek Debiec dari University of Michigan Medical School di Amerika Serikat seperti dilansir India Express.
“Yang terpenting, memori maternal yang ditransmisikan ini bersifat jangka panjang, sementara untuk jenis pembelajaran bayi lainnya, jika tidak dilakukan berulang-ulang, maka akan hilang,” tambahnya.
Dalam percobaan pertama yang dilakukan secara langsung, para peneliti mempelajari beberapa induk tikus yang telah memahami rasa takut pada bau peppermint.
Mereka mengajarkan rasa takut ini dengan memberikan sengatan listrik ketika para induk ini mencium aroma peppermint sebelum mereka hamil. Hasil percobaan memperlihatkan, para induk tikus “mengajarkan” rasa takut yang sama pada bayi mereka di hari-hari pertama kehidupan melalui alarm bau yang dikeluarkan selama ketakutan.
Melalui pencitraan otak khusus para peneliti memusatkan perhatian pada struktur otak yang disebut amigdala lateral sebagai lokasi kunci tentang pemahaman rasa takut. Mereka bahkan menunjukkan, hanya melalui reaksi ketakutan dari ibu mereka terhadap bau peppermint, sudah cukup untuk membuat bayi tikus yang baru lahir takut pada hal yang sama.
Kemudian, ketika para peneliti memberi para bayi tikus sebuah zat yang dapat memblokir aktivitas amigdala, para bayi ini gagal belajar rasa takut pada bau peppermint.
“Ini menunjukkan, mungkin ada cara untuk mencegah anak-anak memahami respon ketakutan tidak rasional dari ibu mereka, atau mengurangi dampaknya,” kata Debiec.
Sumber: liniberita.com