[:ID]
LAMPUNG. Di ujung desa yang sangat terpencil di Negeri Sakti Lampung, ada satu kehidupan yang penuh dengan harapan. Tiada tentangga, minim cahaya, bahkan tiada yang dapat dihasilkan selain menunggu panggilan orang yang membutuhkan sebagai buruh tani.
Dialah usman dan siti, pasangan yang sudah sepuh ini hidup berdua disebuah gubuk 3×6 m² milik seseorang yang membolehkan tinggal di gubuk kebunnya. Walau jalan yang sulit dilalui namun itulah kebahagiaan keluarga Usman yang bersyukur bisa tinggal di gubuk seseorang.
Senin (20/05) menjelang berbuka puasa, Fasilitator Desa Berdaya Sidik Ardani berkunjung ke kediaman usman dan siti untuk memberikan sembako dan bantuan hewan
unggas sebagai peliharaan yang nantinya dapat menjadi tambahan pemasukan.
“Semoga menjadi amal kebaikan untuk keluarga Rumah Zakat”tutur nek siti sambil berkaca-kaca.
Usman yang berasal dari Tasikmalaya sudah tidak memiliki orangtua atau keluarga, sedangkan Siti yang berasal dari Tegal juga tidak memiliki keluarga, namun sejak SD hingga lulus Siti dirawat oleh keluarga angkat yang saat ini berharap sekali bisa berkunjung di kediaman mereka yang berada jauh di Perkotaan.
Hari sudah mulai gelap, nek Siti mengambil dan menghidupkan lampu yang terbuat dari kaleng bekas yang diisi minyak tanah, dalam waktu dekat, Sidik fasilitator Desa Berdaya akan membawakan bohlam dan aki untuk membantu penerangan di rumah Usman dan Siti.
“Kedepannya ingin mengupayakan waktu untuk dapat mengantar keluarga ini untuk dapat bersilaturahim dengan keluarga angkatnya yang dahulu pernah merawatnya” ujar Sidik.
Newsroom
Lailatul Istikhomah[:]
