YOGYAKARTA. Saryadi merupakan salah satu keluarga yang perlu dibantu di kampung wilayahnya Banguntapan, Desa Jambidan. Hal itu karena tuntutan kondisi ekonomi keluarganya untuk bisa mencukupi kebutuhan ke-6 anaknya. Dari ceritanya dia pernah menjadi pengusaha sukses barang pecah belah. Lewat bisnisnya ini ia mempunyai kios di sebuah pasar, namun sejak adanya krisis di negeri ini tahun 1997/1998, bisnisnya terkena dampaknya. Sehingga mengakibatkan daya beli yang rendah, bahkan uang modal pun digunakan untuk keperluan dapurnya. Sehingga ia pun berhenti jualan barang pecah belah itu.
Setelah itu untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya, ia memutuskan untuk jualan jajanan keliling, dengan box dari sterioform. Ia pun berkeliling dari sekolah ke sekolah untuk menjajakan aneka snack yang diproduksinya. Awalnya sedikit anak-anak yang mau membeli karena penampilan yang seadanya. Tapi hal ini tidak menyurutkannya untuk tetap berusaha karena memang tidak ada pilihan lain, bahkan istrinya pun membantu untuk meringankan usaha suaminya dengan ikut membantu menjualkan di sekolah – sekolah lainnya.
Kini setelah mendapatkan bantuan gerobak dari Rumah Zakat kondisinya menjadi semakin baik, tampilannya makin bersih, barang bawaannya juga semakin lengkap. Kemajuan usahanya ini berkat adanya pendampingan yang terus menerus dilakukan oleh Amil Rumah Zakat Zandi Zunaidi. Kini dengan ikhtiarnya itu, Saryadi dapat meningkatkan pendapatannya, kalau sebelumnya omset maksimal sekitar Rp30 ribu sekarang sudah bisa mencapai Rp70 ribu. Mulai Februari ini juga ditambah varian baru dari produksinya yaitu telur puyuh goreng.***
Newsroom/Didik Agus Setyawan
Yogyakarta
