[:ID]
PIDIE JAYA. Bencana gempa yang terjadi di Pidie Jaya, Aceh bulan Desember 2016 lalu masih menyisakan banyak luka. Gempa tersebut banyak memakan korban jiwa. Tidak hanya itu, gempa yang terjadi di Pidie Jaya meluluhlantakan rumah beserta fasilitas umum lainnya, tak terkecuali tempat ibadah. Diperkirakan terdapat 63 masjid yang roboh terkena dampak dari gempa yang berkekuatan 6,5 SR tersebut.
Bagi masyarakat Aceh, masjid tidak hanya digunakan untuk beribadah saja, tetapi juga digunakan sebagai pusat pendidikan dan kegiatan masyarakat. Oleh karenanya masjid merupakan salah satu tempat yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat Aceh.
Salah satu amalan yang tidak pernah terputus ketika seseorang telang meninggal adalah amal jariyah. Salah satunya yaitu dengan membangun masjid. Apabila masjid tersebut digunakan untuk ibadah dan digunakan untuk aktivitas yang positif , maka pahala akan terus mengalir bagi orang-orang yang ikut membantu pembangun masjid tersebut.
Maka dari itu melalui sharinghappiness.org Rumah Zakat membuka kesempatan bagi para donatur yang ingin melakukan amalan jariyah dengan membantu saudara-saudara kita agar bisa kembali menunaikan ibadahnya. Dengan banyaknya donatur yang memberikan bantuan, Rumah Zakat dapat membangun satu masjid di wilayah Gampong Hagu, Kecamatan, Meureudu, Pidie Jaya Aceh yang diberi nama Masjid Meunasah.
Proses pembangunan masjid tersebut dimulai sejak akhir bulan Februari 2017 lalu. Masjid tersebut rencananya dibangun dengan ukuran 13×13 meter persegi. Berawal dari pembelian matrial, kemudian pembangunan pondasi, rangka, hingga saat ini proses pembangunan sudah sampai tahap pembuatan dinding masjid dan rangka jendela.
“Saat ini proses pembangunan masjid Meunasah sudah berlangsung sekitar 40%. Proses pembangunan ini memang dapat dikatakan berjalan cukup lama dibandingkan waktu normalnya. Hal tersebut dikarenakan banyaknya infrastruktur yang kembali dibangun pasca gempa sehingga pemenuhan kebutuhan material membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, apabila turun hujan, proses pembangunan terhenti karena curah hujan masih tinggi ” jelas Nur Shyfa, Project Monev Rumah Zakat.
Newsroom/Dian Ekawati
Pidie Jaya
[:en]PIDIE JAYA. The earthquake that occurred in Pidie Jaya, Aceh in December 2016 still leaves sadness. The earth quake caused many casualties. Not only that, the earthquake that occurred in Pidie Jaya devastated houses and other public facilities, not to mention a place of worship. It is estimated that there are 63 mosques collapsed affected by the 6.5 magnitude earthquake.
For Aceh, the mosque is not only used for worship, but also used as an educational center and community activities. Therefore, the mosque is one of the places with an important role for the people of Aceh.
One practice that is never interrupted when someone dies is perpetual charity. One of them is to build a mosque. When the mosque is used for worship and used for activities that are positive, then the reward will continue to flow to the people who helped to build the mosque.
Therefore through Rumah Zakat’s sharinghappiness.org opens opportunities for donators who wish to practice perpetual charity with the help of our brothers in order to re-perform worship. With so many donators who provide assistance, Rumah Zakat to build a mosque in the Gampong Hagu, District, Meureudu, Pidie Jaya, Aceh named Masjid meunasah.
The process of construction of the mosque began in late February 2017 ago. The mosque will be built with a size of 13×13 square meters. Starting from the purchase building material, then the construction of the foundation, frame, until now the construction process has reached the stage of manufacture of the mosque’s walls and window frames.
“At present, the construction of Mesjid meunasah had lasted approximately 40%. This construction process can indeed be said to be running quite longer than normal time. That is because many infrastructures should be rebuilt after the earthquake so that the fulfillment of material needs require longer periods of time. Moreover, when it rains, the development process stalled “said Nur Shyfa, Project Monitoring and Evaluation of Rumah Zakat.
Newsroom/Dian Ekawati
Pidie Jaya[:]
