[:ID]SUKAMANAH. Melalui Program Senyum Mandiri, Bu Diah (48th) bisa mengembangkan usahanya dalam membuat keripik kecimpring (makanan berbahan dasar singkong). Bu Diah merupakan salah satu dari 5 orang warga penerima manfaat Program Senyum Mandiri.
Saat ditemui Relawan Rumah Zakat, Miftah Faridzi untuk dilakukan Monev (Monitoring Evaluasi) di Sukamanah, Sabtu (10/06), Bu Diah tampak sedang menjemur keripik kecimpring buatannya. Sembari menjemur beliau sedikit menceritakan awal memproduksi kecimpring miliknya tersebut.
Tiga tahun yang lalu, Bu Diah hanyalah seorang buruh tani. Kemudian pada tahun 2014 ia melihat peluang bahan baku singkong di daerahnya sangat melimpah dan murah, sehingga ia mulai berani berjualan.
Sejak awal merintis usahanya tersebut, Bu Diah biasanya hanya memproduksi jika ada pesanan dari konsumen. Namun, sekarang ini produknya sudah mulai rutin dijual dan ke Pasar Bojong.
Untuk memberdayakan masyarakat sekitar dalam berwirausaha, pada (23/05) secara resmi telah terbentuk kelompok usaha “Hegarsari” yang merupakan binaan Rumah Zakat. Bantuan modal tahap awal pun sudah digulirkan oleh Rumah Zakat. Berdasarkan kesepakatan, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli mesin giling singkong.
“Alhamdullah saya sangat senang dan terharu mendapatkan bantuan ini. Insya Allah akan saya gunakan untuk pengembangan usaha saya. Mesin ini akan sangat membantu dalam proses produksi keripik kecimpring saya. Terima kasih donatur dan relawan Rumah Zakat,” ungkap Bu Diah.
Newsroom/Wanda Yulianto
Sukamanah [:en]SUKAMANAH. Through Senyum Mandiri Program, Mrs. Diah (48th) can develop her business in making kecimpring chips (food made from cassava). Bu Diah is one of the 5 beneficiaries of the Senyum Mandiri Program.
When met by volunteers of Rumah Zakat, Miftah Faridzi for Monitoring Evaluation in Sukamanah, Saturday (06/10), Bu Diah seemed to be drying his homemade kecimpring chips. While drying the kicimpring she told the volunteer the beginning of producing the kecimpring.
Three years ago, Bu Diah was just a farm laborer. Then in 2014 she saw the opportunity of abundance raw materials; cassava and cheap, so he began to dare to sell.
Since the beginning of pioneering her business, Bu Diah usually only produce if there are orders from consumers. However, now this product has started to be routinely sold and to Bojong Market.
To empower the surrounding community in entrepreneurship, on (23/05) Rumah Zakat has formally formed a business group “Hegarsari”. Initial capital assistance has been provided by Rumah Zakat. Based on the agreement, the fund will be used to buy cassava milling machine.
“Alhamdullah I am very happy and moved to get this help. Insha Allah I will use for the development of my business. This machine will be very helpful in the production process of my kecimpring chips. Thanks donators and Rumah Zakat volunteers” Bu Diah said.
Newsroom / Wanda Yulianto
Sukamanah[:]