SURABAYA. Suliyatik tinggal di sebuah kost-kostaan mungil di Jl. KH. Abbas II no.58A, Buduran, Sidoarjo bersama suami, Asroib, dan anak laki-lakinya, Ibad. Suliyatik merupakan ibu rumah tangga biasa, sedangkan suaminya merupakan pekerja serabutan.
Sejak Hampir 10 tahun lalu, Suliyatik sudah mengidap sakit paru-paru. Sebelum bisa menyembuhkan sakitnya, ternyata Allah SWT memberikan cobaan selanjutnya bagi wanita asal Banyuwangi, Jawa Timur ini. Ia mengidap kista yang sampai saat ini belum diobati secara “sungguh-sungguh” karena keterbatasan dana. Selama ini, pengobatannya hanya dilakukan melalui pengobatan herbal.
Tidak sampai disitu, saat ia dan suaminya pulang dari Rumah Sakit di Banyuwangi untuk kontrol, ia mengalami kecelakaan. Sepeda motor yang mereka tumpangi ditabrak oleh angkutan umum (minibus/bison) yang tidak mengindahkan rambu lalulintas. Akibatnya, ia harus menjalani perawatan atas kecelakaan tersebut. Saat ini, hutangnya menumpuk untuk menutupi biaya pengobatan yang selama ini dilakukan.
Kemarin, Kamis (21/3), tim Rumah Zakat cabang Surabaya mendatangi rumahnya untuk memberikan bantuan berupa dana. Dana tersebut berasal dari rumah makan “Nasi Goreng 69”. Rumah makan ini bersedia memberikan bantuan dana setelah mengetahui kondisi Suliyatik melalui keterangan dari salah satu ZA Surabaya, Gunawan. “Saya sangat ingin sembuh dan lepas dari bantuan orang lain, termasuk Rumah Zakat. Rasanya malu kalau terus-menerus mendapatkan bantuan dari Rumah Zakat,” kata Suliyatik dengan suara serak sembari menahan tangis.***Newsroom/PO Surabaya