PEKANBARU. Saat memasuki tahun ajaran baru, biasanya para orang tua sibuk menyiapkan keperluan perlengkapan sekolah untuk anak – anaknya seperti buku, alat tulis, tas, sepatu hingga seragam. Namun hal itu tidak berlaku bagi Sri, siswi kelas tiga SD 008 Pekanbaru ini nampak sedih, karena saat masuk sekolah ia tidak punya alat perlengkapan sekolah.
Sri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Rasoky Tobing dan Nursaipa. Sehari – hari keluarga ini menjalani hidup dalam kekurangan, karena sang ayah, Rasoky masih berstatus pengangguran. Untuk menopang ekonomi keluarga, Nursaipa bekerja sebagai buruh cuci yang hanya berpenghasilan Rp300 ribu per bulan, “Jadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sangat kurang,” keluh Nursaipa.
Sebagai ibu, Nursaipa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya saat melihat sang anak terlihat murung karena tidak memiliki alat perlengkapan sekolah. “Sebenarnya, kami sebagai orang tua sudah berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan anak, namun hasilnya tidak memuaskan.”
Tak berselang lama, wajah murung Sri kembali cerah, karena harapannya untuk mempunyai peralatan sekolah terwujud setelah Rumah Zakat Cabang Pekanbaru memberi bantuan berupa kelengkapan alat sekolah seperti buku tulis, buku gambar, dan sampul buku serta kotak pensil, “Semoga bantuan ini meringankan kesulitan Sri,” harap Syahrir Afandi, Member Relationship Officer (MRO) Pekanbaru.***
Newsroom/Syahrir Afandi
Pekanbaru