SOLO. Kegiatan peduli lingkungan tidak banyak orang yang mau meliriknya, contohnya adalah kegiatan mengelola sampah agar bisa lebih bermanfaat dengan melalui program bank sampah. Di salah satu wilayah Integrated Community Development (ICD) tepatnya di Kelurahan Kadipiro Banjarsari Surakarta, wilayah Solo bagian utara dengan luas wilayah kelurahan yang terbesar dan jumlah penduduk terbesar pula, maka salah satu permasalahan wilayah tersebut adalah masalah pengelolaan sampah.
“Ketika sebagian besar masyarakat kurang begitu peduli dan memahami dengan masalah sampah ini, tepatnya di bulan Februari 2014, RZ cabang Solo mencoba menginisiasi Bank Sampah dengan berdirinya Bank Sampah “Tegal Asri”,” ungkap Branch Manager RZ Solo, Mei Widuri, Selasa (25/11).
Mei Widuri pun menambahkan dengan adanya bank sampah, masyarakat bisa terfasilitasi untuk memaksimalkan potensi yang didapat dari sampah yang ada. Misalnya masyarakat di edukasi dengan gerakan pilah sampah, urban farming dan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan. Sehingga diharapkan tumbuhnya menjadi sebuah Kampung Berseri (Bersih, Sehat dan Asri).***
Newsroom/Mei Widuri
Solo SOLO. Waste management is used to be a serious problem in a densely populated area. Its local people usually do not really care on the waste problems. Therefore, to support local people in managing waste properly, RZ initiates a waste bank program in some problematic areas.
One of the target areas is Kadipiro Banjarsari Village, Surakarta. Tuesday (25/11), RZ Solo established a waste bank there as a means of civilizing clean and healthy lifestyle.
Mei Widuri, Branch Manager of RZ Solo, said that through the establishment of waste bank, local people can maximize valuable waste potentials.
“Through this program, the member of waste bank will be invited to sort waste in several category namely organic wastes, inorganic wastes, and residue. In addition, the member of waste bank can also obtain additional income from the utilization of valuable waste,” Widuri, said.***